Pemimpin seperti apa yang dibutuhkan zaman ini? Sudah lewat jauh
zamannya, di mana pemimpin diikuti karena ditakuti. Sekali lagi, sudah lewat
jauh. Inilah zamannya di mana pemimpin
diikuti karena disegani. Dan rasa segan itu datang paling banyak dari cahaya yang
memancar dari dalam hati. Mahatma Gandhi pernah ditanya kenapa naik kereta
api kelas tiga, dengan lugas beliau menjawab: "karena tidak ada kelas
empat". Pesannya, sebuah tindakan keteladanan lebih disegani dibandingkan
dengan ribuan pidato yang palsu.
Tubuh manusia penuh dengan simbol-simbol spiritual yang layak dibaca.
Lidah sebagai contoh, ia dijaga rapat dan rapi oleh gigi yang keras serta bibir
yang lembut. Pesan-pesannya hati-hati berbicara. Berbicaralah hanya tatkala
kata-kata Anda bisa seindah bunga. Kaki kita sudah lama dijaga sandal atau
sepatu. Pesannya, hati-hati melangkah dalam kehidupan. Anda memang bebas
memilih apa saja. Tapi Anda tidak bebas dari konsekuensi (akibat) dari tindakan-tindakan
Anda. Manusia dikasi dua telinga dan satu mulut, artinya belajar mendengar dua
kali lebih banyak dari berbicara.
Mencari tempat berteduh,
itulah ciri dominan jiwa-jiwa di zaman ini. Sedihnya, sebagian besar orang tidak
menemukan tempat berteduh yang dicari. Sebagian sahabat yang jiwanya luka
bercerita, bahkan di tempat suci pun mereka tidak menemukan tempat berteduh.
Sarannya, kapan saja Anda tidak
menemukan satu pun tempat berteduh di luar, belajar menemukannya di dalam diri.
Persisnya, berteduh pada rasa syukur yang
mendalam, rasa trimakasih yang mendalam di depan kehidupan. Seorang pemain
bola tingkat dunia bercerita: "waktu kecil saya pernah menangis berhari-hari
karena ibu mengatakan tidak punya uang untuk membelikan saya sepatu. Tangisan
saya baru berhenti saat melihat ada anak lain yang tidak memiliki kaki".
Kalau sering gelisah dan marah, apa yang dilakukan? Kegelisahan/kemarahan
adalah cermin jujur kalau seseorang menyimpan banyak racun kejiwaan di dalam.
Sebagai racun itu bahkan berumur puluhan tahun. Sarannya, pelan perlahan
bersihkan jiwa dari racun-racun itu. Coba dimulai dengan memandang kehidupan secara
lebih sehat. Mirip dengan memandang kotoran sapi, kalau melihatnya negatif Anda
dapat sampah. Kalau memandangnya positif , Anda dapat bunga indah. Kehidupan
serupa, masa kecil yang kelabu, keuangan yang tidak sebaik orang-orang, semua
adalah pupuk-pupuk yang sedang berevolusi jadi bunga. Ingat jiwa-jiwa yang indah, bahkan kemarahan pun sedang berproses
menjadi bunga kedamaian.
"Saat saya lagi emosi,
saya sering merasa suami tidak mencintai saya, suami lebih memilih ibunya
dibandingkan dengan saya...". Emosi yang menggelora di dalam mirip dengan
kolam yang keruh. Sehingga tidak kelihatan sama sekali. Dalam keadaan tidak
kelihatan, kemudian Anda menduga-duga, menduga suami tidak cinta lagi dll. Dan
sebagaimana melihat di air keruh, dugaan-dugaan itu kebanyakan salah. Untuk
itu, kapan saja digoda emosi, kurangi
menduga-duga, lebih disarankan untuk membuat kolam emosi di dalam tenang. Caranya, lihat kehidupan sebagai aliran
sungai yang terus mengalir. Ada saatnya sungai penuh sampah (kesal, marah,
dll), ada saatnya sungai bersih dan jernih (bertrimakasih, bersyukur, dll). Dan
tugas meditasi hanya satu, menyaksikan di pinggir sungai.
Mirip siang dan malam,
kehidupan berputar dan mengalir tanpa ada yang bisa menghentikannya. Melawan aliran kehidupan, itulah
penderitaan. Mengalir bersama sang aliran, itulah kedamaian. Itu sebabnya,
di tingkat kesempurnaan, meditasi
berarti istirahat di saat ini apa adanya. Pengertian istirahat sederhana,
mendekap saat ini apa adanya. Simpan di dalam hati jiwa-jiwa yang indah: "Matahari terbit adalah nyanyian
harapan, matahari tenggelam adalah nyanyian kedamaian".
Ada saatnya hidup itu susah,
ada saatnya hidup itu mudah. Berdoa tidak berdoa, demikianlah hukumnya. Jika
orang biasa gelisah saat hidup terlihat susah, jiwa-jiwa bercahaya menggunakan kesusahan sebagai peluang untuk
memperkuat sayap-sayap jiwa. Mirip dengan apa yang dilakukan kaum
binaragawan yang mengangkat beban-beban besi yang berat, ia yang sering melewati kesusahan, otot-otot jiwanya menguat. Sebagai
hasilnya, seseorang bisa melewati setiap halangan dengan senyuman. Simpan
di dalam hati jiwa-jiwa yang indah, setiap
kali sebuah halangan lewat, setiap kali itu juga otot-otot jiwa menguat.
Di hari-hari libur seperti
ini, banyak orang yang ingat mengistirahatkan badannya, sangat sedikit yang
ingat mengistirahatkan pikirannya. Pikiran
yang tidak pernah istirahat cirinya sederhana, ia terus menerus berfikir, membandingkan,
menghakimi. Bahkan setelah sakit pun, tetap pikiran sebagian orang tidak
pernah istirahat. Akibatnya, kehidupan jadi resah dan gelisah. Untuk itu, belajar mengalir jiwa-jiwa yang indah.
Konkritnya, apa pun berkah saat ini (menjengkelkan atau menyenangkan) belajar
mendekapnya. Ingat jiwa-jiwa yang indah,
kehidupan bukan masalah yang harus diselesaikan, kehidupan adalah bunga indah yang
sebaiknya disyukuri.
"Suami saya positif HIV,
syarafnya rusak permanen, pada saat yang sama keluarga suami merongrong saya
habis-habisan...". Orang biasa mengira dirinya sedang dihukum saat
mengalami cobaan. Jiwa-jiwa bercahaya lain lagi. Cobaan tidak diletakkan sebagai hukuman, melainkan sebagai kesempatan untuk
melakukan banyak pemurnian. Mirip dengan apa yang dilakukan amplas pada
kayu yang akan dibuat menjadi patung. Awalnya memang menyakitkan, tapi kalau
dijalani secara tulus, nanti jiwa jadi halus. Terinspirasi dari sini, coba belajar menjalani cobaan yang super
berat ini sebagai peluang untuk memurnikan jiwa. Pedomannya sederhana, menolong
adalah yang terbaik. Kalau tidak bisa menolong cukup jangan menyakiti.
Dari mana memulai perjalanan menyembuhkan diri? Mulailah dengan
menerima diri Anda apa adanya. Jika pendekatan kesembuhan dari Barat
membuang sebagian hal, penyembuhan Timur terfokus pada menerima setiap berkah
kehidupan. Indahnya menerima, Anda
berhenti bertempur dengan diri sendiri, sehingga berhenti memproduksi racun untuk
tubuh Anda. Dan pada saat yang sama Anda mengirim vibrasi-vibrasi
kesembuhan ke dalam. Keadaannya mirip dengan seorang ibu yang menentramkan
bayinya yang menangis. Seperti itulah pendekatan kesembuhan dengan jalan
penerimaan. Ingat jiwa-jiwa yang indah:
"Menerima tanpa menyalahkan, itulah titik balik kesembuhan".
Apakah meditasi bisa membuat saya bebas dari masalah? Tidak ada
pendekatan spiritual yang bisa membebaskan jiwa dari masalah. Belajar spiritual
atau tidak, masalah tetap datang. Yang diajarkan meditasi bukan membebaskan diri dari masalah, tapi mempersiapkan diri
agar bisa melewati setiap penderitaan yang datang (boundless capacity to
suffer). Simpan pesan ini jiwa-jiwa yang indah: "Berhenti berdoa agar bebas dari masalah, belajar berdoa agar bisa
dibikin kuat dan dewasa jiwanya oleh masalah".
Kalau berdoa, baiknya vertikal (ke atas) atau horisontal (ke samping)?
Agama-agama yang pusat pencariannya adalah Tuhan, doanya cenderung ke atas.
Agama-agama yang pusat pencariannya adalah kedamaian (shanti), doanya cenderung
ke samping. Sekarang terpulang ke diri masing-masing. Merasa lebih damai dengan
pendekatan yang mana. Jangan ikut-ikutan karena kedewasaan jiwa di dalam berbeda-beda. Mirip dengan berjalan pulang.
Bagi yang belum sampai di rumah, doanya selalu memohon agar cepat-cepat sampai
rumah. Bagi yang sudah nyampai rumah, berdoa semoga semua mahluk menemukan
rumah indah.
Diantara lubang-lubang di tubuh, lubang mana yang paling banyak
melakukan pelanggaran? Mulut. Itu sebabnya, banyak Guru-guru suci yang
menghabiskan banyak waktu dalam keheningan. Salah satu sebabnya adalah untuk
mengurangi pelanggaran dari mulut. Lebih dari itu, semakin dalam pencapaian
seseorang, semakin tidak berdaya kata-kata bisa mengungkapkannya. Terinspirasi
dari sini, endapkan pesan tua ini jiwa-jiwa yang indah: "diam adalah teman terbaik. Kalau harus
bicara, bicara seindah bunga".
Apa buku suci yang menjadi acuan Guruji? Ada buku luar, buku dalam,
buku rahasia. Tiap Guru meramu ketiganya secara unik. Kedalaman pemahaman seseorang
pada 3 buku ini terlihat pada lamanya cahaya yang bersangkutan memancar dan
karismanya. Dalam cerita para Nabi, Avatara, Buddha, beliau masih mengajar
ribuan tahun setelah tubuh fisiknya wafat. Cahaya karismanya juga serupa.
Sedihnya, sangat sedikit ada manusia yang bisa melihat aura Guru sejati. Dalam
cerita Asanga, saat ia menggendong Gurunya (Maitrya) lewat pasar saking
gembiranya, kebanyakan orang melihat Asanga menggendong anjing, hanya ada
seorang ibu dengan hati yang indah yang melihat, kaki anjing itu kakinya
Maitrya.
Kenapa ada Guru spiritual masuk neraka? Sebagaimana dialami banyak
Guru spiritual, di tingkat tertentu orang-orang cenderung menghormat. Sebagian
bahkan suka mencium kaki. Kalau tidak
waspada, penghormatan orang bisa membuat ego menaik. Seseorang bisa mudah marah
dan tersinggung karena egonya jadi tinggi. Ini yang membuat sejumlah Guru
spiritual mengalami kejatuhan spiritual, termasuk bisa masuk neraka. Simpan
di dalam hati jiwa-jiwa yang indah: "Menjadi
spiritual adalah menjadi rendah hati. Sebagaimana diajarkan samudra,
ketidakberhinggaan hanya dicapai oleh jiwa-jiwa yang tekun merendah".
"Seorang istri yang baru
menikah 3 tahun, terus menerus mengeluh soal suaminya yang begini dan
begitu...". Pernikahan yang mulus tanpa halangan itu tidak ada. Semua
pernikahan ditandai godaan dan cobaan di sana-sini. Dan cobaan ada tidak untuk membuat pernikahan roboh, melainkan untuk
membuat jiwa semakin dewasa dari hari ke hari. Mirip dengan apa yang
dilakukan matahari panas pada bunga. Hawa panas matahari malah membuat bunga
jadi mekar. Dengan cara yang sama, cobaan-cobaan yang datang - asal tekun,
tulus, ikhlas - suatu hari akan membuat jiwa jadi mekar. Jangan lupa jiwa-jiwa
yang indah: "pernikahan bukan
kulkas yang hawanya selalu dingin, melainkan taman jiwa yang terus menerus
butuh dirawat".
Di zaman ini, di mana tempat berteduh yang paling sejuk? Di keluarga.
Dan ini bisa terjadi kalau seseorang merawat keluarganya seperti merawat taman.
Pertama, taman indah karena berisi berbagai warna. Kedua, taman indah kalau
rajin disirami. Ketiga, bila dirawat maka taman menghadiahkan keindahan-keindahan.
Dengan cara yang sama, keluarga berisi banyak kepribadian yang beda-beda. Keluarga sejuk kalau anggotanya saling
menyirami dengan memaafkan, menerima. Setelah perbedaan diterima, rajin saling
menyirami, maka baru keluarga bisa jadi taman sejuk yang indah.
Kalau tidak sempat pergi ke tempat suci, doa apa yang sebaiknya
diucapkan? Tindakan-tindakan kecil yang menyentuh hati adalah sebentuk doa yang
dalam. Ia bisa membantu orang tua menyebrang, mematikan kran air atau
saklar lampu yang lupa dimatikan, berbagi senyuman pada anak-anak yang lewat,
membersihkan toilet umum yang lupa disiram oleh orang lain. Ingat jiwa-jiwa yang
indah: "doa tidak saja berbentuk
suara. Doa yang lebih dalam adalah cinta dalam tindakan".
Agar keseharian senantiasa damai, apa yang perlu dilakukan? Mengalir.
Meminjam filsuf Heraclitus, tidak ada yang bisa melangkah di sungai yang sama
dua kali. Simpelnya, setiap detik air sungai berganti. Hal yang sama juga
terjadi dalam kehidupan. Setiap detik kehidupan berganti. Dan mengalir membuat
seseorang menyatu rapi dengan setiap berkah kekinian. Simpan di dalam hati jiwa-jiwa
yang indah: "Seni kedamaian adalah
seni mengalir. Saat Anda sepenuhnya mengalir, Anda tidak saja mengalami
kedamaian, tapi juga mengalami kebersatuan".
Apa praktik spiritual yang sederhana tapi mendalam?. Tersenyum.
Terutama karena senyuman jauh lebih dalam dari sekadar bibir yang melengkung. Tatkala seseorang tersenyum, cengkraman
pikiran yang penuh penghakiman melonggar, pada saat yang sama hati di dalam
belajar mekar. Sebagai akibatnya,
senyuman tidak saja mengirim vibrasi kedamaian ke luar, juga mengirim aura
kesembuhan ke dalam. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Tatkala Anda
tersenyum, sesungguhnya Anda sedang membentuk bibir Anda jadi seindah
bunga".
Ada sebuah ciri yang selalu
muncul pada para sahabat yang sakitnya berat di sesi-sisi meditasi yakni
pikirannya yang kaku. Ciri pikiran yang
kaku sederhana, selalu memaksa kehidupan dan orang lain agar bertumbuh sesuai dengan
kemauannya. Begitu kehidupan melenceng ke tempat lain, maka kecewalah buahnya.
Belajar dari sini, sangat-sangat penting
melatih diri untuk memiliki pikiran yang lentur. Caranya, menyangkut usaha Anda
boleh melakukan yang terbaik. Tapi menyangkut hasil, belajar membekali diri dengan
keikhlasan. Ingat jiwa-jiwa yang indah, keikhlasan membuat jiwa terbang tinggi
dan bebas.
Ini tips menyembuhkan jiwa di
dalam. Setidaksempurna apa pun hidup
Anda, seburuk apa pun orang pernah mencaci Anda, belajar mendekap diri Anda apa
adanya. Mirp dengan apa yang dilakukan alam, alam hidup lebih lama karena
mereka bertumbuh "apa adanya". Sebagaimana kerap dipesankan, yang buruk dan yang baik semuanya adalah
tarian kesempurnaan yang sama. Siapa saja yang mendekap dirinya apa adanya, tidak
saja mungkin sembuh jiwanya, juga bisa menjadi pembawa-pembawa cahaya. Ingat
jiwa-jiwa yang indah: "jika Anda ingin sembuh, laksanakan cinta. Jika Anda
ingin berbagi cahaya pada dunia, laksanakan cinta"
Kenapa Guruji tidak pernah
mengkritik orang dalam semua pesan-pesan yang disampaikan? Setiap kali seorang Guru lahir, ia selalu dipesankan untuk menjaga
keseimbangan alam. Di zaman kita, alam sudah terlalu panas baik secara
fisik maupun spiritual. Dan kritik sekonstruktif apa pun, ikut memperpanas
keadaan. Lagian, sudah ada banyak orang yang memerankan peran itu. Dengan tidak
bermaksud menyebut kritikus dengan judul negatif, di zaman ini tokoh yang
menyentuh hati dunia adalah Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, YM Dalai Lama.
Pesannya, wajah Guru yang amat
dibutuhkan zaman ini adalah yang sejuk, lembut, mengayomi..
"Seorang bule dari Rusia
dengan polosnya mengira semua pria Bali baik. Setelah menikah dengan pria Bali
kemudian menemukan harapan dan kenyataan jauh berbeda, ia mengamuk marah
sekali...". Tatkala remaja jatuh cinta, ia tidak mencintai calon
pasangannya. Tapi mencintai bayangan dia tentang calon pasangannya. Saat
bayangan dan kenyataan berbeda jauh, di sana pernikahan jadi terbakar. Belajar
dari sini, pikirkan berulang-ulang sebelum menikah. Apakah Anda mencintai calon
pasangan, atau bayangan Anda sendiri. Setelah memutuskan menikah, kuatkan tekad
untuk mempertahankan pernikahan. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, perjumpaan dengan belahan jiwa tidak seperti mur dan baut
yang langsung cocok. Belahan jiwa adalah buah dari ketekunan untuk terus
menerus mencintai selama puluhan tahun
"Seorang bule dari Barat
yang berjalan ke sana ke mari di muka bumi ini mencari Guru spiritual
bercerita, setiap ketemu Guru selalu ia ketemu mata yang mau mencari
untung..". Suka tidak suka, begitulah zaman kita. Cuma, menyalahkan tidak
akan membawa jiwa pulang. Yang bisa membawa jiwa pulang adalah betul-betul
melangkah pulang. Caranya, selalu lihat
diri Anda sebagai jiwa yang ada di sini untuk memancarkan cahaya. Bukan jiwa yang
ada di sini untuk mencari cahaya. Seorang sahabat yang sudah berjumpa
cahaya pernah mendengar pesan seperti ini: "Ambil penderitaannya, berikan
para mahluk kebahagiaan. Dengan cara seperti itu, tidak saja kehidupan jadi
seimbang, jiwa di dalam juga mekar menawan"
Bagaimana belajar memaafkan di tengah masyarakat yang melihat dan
memperlakukan saya sebagai sampah? Semuanya
berawal dari bagaimana Anda memandang diri Anda. Di kedalaman keheningan
pernah terdengar pesan seperti ini: "kehidupan
hanya cermin Anda. Kalau Anda menyebut diri Anda bunga, maka Anda akan berjumpa
bunga". Untuk itu, berhenti menyebut diri sebagai sampah. Yakini
sampah yang sudah menahun ini sekarang sudah saatnya mekar menjadi bunga.
Caranya, selalu lihat sisi-sisi berkah dari
hidup Anda. Bila kulit Anda hitam, katakan ke orang di cermin hitam manis.
Jika hidup Anda sederhana secara ekonomi, bilang ke orang di cermin untuk
selalu belajar rendah hati. Dengan cara ini, pelan perlahan Anda bisa memaafkan
diri dan orang lain.
Apa ada cara sederhana untuk mengenali diri yang lebih dalam? Coba
menoleh jauh ke masa kecil. Kemudian ingat apa-apa yang Anda sukai dalam waktu
yang sangat lama. Entah bunga, entah pemandangan alam, entah makanan, entah
tempat suci, entah lawan jenis yang terlihat menarik. Yang penting, Anda
mencintainya dalam waktu yang sangat lama. Lebih-lebih kalau daya tariknya
sampai masuk ke dalam mimpi. Meminjam warisannya Rumi: "Di balik apa yang Anda cintai dalam waktu yang lama tersembunyi
rahasia tentang siapa diri Anda yang sesungguhnya".
Bagaimana mengetahui kalau seseorang memiliki hati yang indah? Tidak
seperti melihat baju, begitu terlihat langsung ketahuan keindahannya. Keindahan hati terlihat perlahan. Biasanya
keasliannya terlihat di saat-saat cuaca kehidupan sangat sulit. Mirip dengan
para remaja berkemah. Saat matahari terang, makanan enak, semua muka terlihat
cerah. Tapi bila di tengah hujan yang deras, makanan habis, sebagian teman
sakit, di sana ada orang yang bisa tersenyum memberikan tangan pertolongan,
itulah hati yang indah..
Apa yang ada di balik pribadi-pribadi yang simpatik? Persahabatan yang
sempurna dengan kehidupan. Tidak mungkin seseorang memancarkan cahaya indah
kalau di dalamnya masih bertempur. Apa yang dilakukan pribadi-pribadi simpatik
sederhana, mereka selalu melihat diri mereka sebagai bunga, sehingga dengan
mudah orang lain mencium bau wangi bunga di hati mereka. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Bila Anda tidak melihat bunga di hati
Anda, jangan berharap orang melihat keindahan dalam diri Anda".
Kehidupan menyerupai samudra yang maha luas. Di permukaan ia memang
penuh gelombang. Tapi di kedalaman yang dalam, yang ada hanya kedamaian yang
menawan. Terinspirasi dari sini, belajar meninggalkan kehidupan yang penuh
gelombang di permukaan seperti sedih-senang, duka-suka, dicaci-dipuji. Kemudian
mulai menyelam dalam ke dalam diri. Caranya, setiap kali gelombang-gelombang
pikiran dan perasaan itu muncul, saksikan mereka dengan penuh senyuman. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "menjadi
spiritual adalah menjadi tenang dan damai. Hanya dalam ketenangan kedamaian
Anda bisa melaksanakan kasih sayang"
"Anak saya divonis
terkena autis, bagaimana melangkah ke depan?". Setiap putaran waktu memiliki cara bertumbuh sendiri-sendiri. Ada
saatnya menyenangkan, ada saatnya menyedihkan. Bila remaja hanya mau yang
menyenangkan, jiwa-jiwa yang sudah dewasa belajar tersenyum baik pada
kesenangan maupun kesedihan. Endapkan pesan ini jiwa-jiwa yang indah: "Kebahagiaan memang menyenangkan, tapi
ia tidak memberikan pelajaran apa-apa. Kesedihan memang menyakitkan, tapi
berlimpah pelajaran yang tersedia di sana".
Apa mungkin menemukan kedamaian di tengah riuhnya kehidupan? Tergantung
bagaimana Anda mengolah keriuhan kehidupan. Kalau riuhnya kehidupan
diperlakukan sebagai vitamin (bukan racun) kehidupan, maka keriuhan memperkuat
perjalanan spiritual. Keriuhan menjadi vitamin pertumbuhan kalau Anda
belajar melihat, bahwa semua bertumbuh, semua sedang berproses. Ia sesederhana
sampah bertumbuh jadi bunga. Ingat jiwa-jiwa
yang indah: "Kedamaian bukanlah keadaan tanpa suara, melainkan kemampuan untuk
tersenyum pada semua suara".
Kebanyakan orang berdoa agar
mereka dibebaskan dari segala kesulitan. Tidak salah. Dan jiwa-jiwa yang sudah
pulang lain lagi. Mirip dengan menyapu lantai. Semua tahu kalau debu akan
datang lagi dan lagi. Tapi lantai tetap disapu tanpa menyalahkan siapa-siapa. Dengan
cara yang sama, berdoa atau tidak berdoa, kesulitan akan terus datang dalam
kehidupan. Namun, belajarlah menjalaninya tanpa menyalahkan siapa-siapa. Ingat jiwa-jiwa yang indah, bahkan Nabi,
Avatara, Buddha pun harus melewati kesulitan-kesulitan agar jiwanya jadi
dewasa.
Apa bentuk kebahagiaan yang mendalam? Kebahagiaan mendalam ditemukan
tatkala orang menemukan kebahagiaan dengan cara melayani orang lain.
Pengandaiannya seperti ini, tatkala tangan kanan tidak sengaja memukul tangan
kiri dengan palu, secara alamiah tangan kiri memaafkan tangan kanan, secara
alamiah tangan kanan merawat tangan kiri. Terutama karena rasa sakit tangan
kiri juga dirasakan tangan kanan. Seperti itulah bentuk kebahagiaan yang
mendalam.
"Saya merasa tidak betah
di rumah, papa dan mama sering bertengkar...". Idealnya memang orang tua yang
merawat anak-anak. Tapi jika itu tidak dapat, tidak ada salahnya dibalik, anak-anak
yang merawat orang tua. Terutama karena sebagai orang menuanya rumit dan
kompleks. Untuk itu, belajar menerima papa-mama. Sambil berjalannya waktu, coba
menjadi jembatan indah di antara keduanya. Kalau Anda berhasil, tidak saja oran
tua selamat, Anda juga jadi tambah dewasa. Ingat
jiwa-jiwa yang indah: "Uang bisa membeli rumah (house), tapi hanya cinta
yang bisa membuatnya jadi tempat tinggal yang indah (home)".
Bila bulan memantulkan cahaya matahari, lantas matahari memantulkan
cahaya siapa? Agama-agama tradisional menyebut Tuhan sebagai sumber semua
cahaya. Tidak salah. Bagi sahabat yang masih memerlukan subyek di luar untuk
disembah, Tuhan adalah subyek persembahan yang aman. Asal tidak fanatik, asal tidak
menggunakan Tuhan untuk menyerang orang. Dan begitu Anda bertumbuh jauh ke dalam diri, menemukan bahwa yang
menyembah dan yang disembah tidak berbeda, di sana seseorang menemukan
kebahagiaan dalam pelayanan. Dalam bahasa indahnya Kabir: "cahaya itu
hanya terlihat beberapa detik, tapi ia merubah saya menjadi seorang
pelayan".
Kenapa malam bulan purnama seperti malam ini disakralkan? Tatkala
malam purnama, alam bermandikan cahaya siang dan malam. Ia serangkaian undangan bagi jiwa-jiwa juga untuk memandikan dirinya
dengan cahaya. Memandang masa lalu sebagai pelajaran-pelajaran (bukan
kesalahan-kesalahan), memperlakukan orang-orang yang pernah melukai sebagai
Guru-guru yang menyamar, melihat kegagalan sebagai masukan untuk segera
berubah, mendekap orang-orang dekat dengan kasih sayang, itu sebagai cara
memandikan jiwa dengan cahaya. Tatkala
alam luar bermandikan cahaya, alam dalam juga bermandikan cahaya, di sana Anda
mengerti tanpa penjelasan betapa indahnya bulan purnama.
Apa doa indah di bulan purnama seperti malam ini? Saat alam terang
benderang dengan bulan purnamanya, sesungguhnya saat-saat yang indah bagi jiwa
untuk belajar hal-hal yang juga terang. Mendengarkan keluhan orang, memaafkan
orang-orang yang melukai, menerima dan mendekap orang dekat, menyediakan tangan untuk menolong mereka
yang membutuhkan adalah sebagai hal terang yang layak dilakukan di malam
terang. Bila di luar terang, di dalam terang, saat itulah jiwa tidak memerlukan
suara untuk berdoa. Sekaligus, itulah doa yang paling indah.
"Setelah menikah 3 thn
bersama suami, ibu mertua tidak pernah melihat ada yang benar dalam diri saya...".
Ini cerita klasik di awal-awal pernikahan yang menimpa banyak pemula.
Simpelnya, nyaris semua ibu tidak rela putranya "diambil" oleh wanita
lain, termasuk oleh menantu. Artinya, ada bibit-bibit persaingan di sana. Yang disarankan, hindari bersaing (dalam bentuk
apa pun) dengan ibu mertua. Sebaliknya, perlakukan ibu mertua seperti
memperlakukan ibu kandung. Tidak mudah memang. Bahkan sangat sulit. Tapi
kalau Anda bisa melakukannya, tidak saja pernikahannya selamat, jiwa Anda juga
mekar indah menawan.
Bagaimana bentuk konkrit berfikir sederhana? Tiap sahabat yang
belajarnya dalam tahu, sebab dari sesuatu itu tidak pernah tunggal, sebabnya
selalu lebih dari satu. Kendati demikian, kesederhanaan mengajarkan, miliki
keberanian untuk memperkecil jumlah-jumlah faktor penyebab, kemudian
mengkonsentrasikan energi di sana. Misal, tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
anak tidak mau sekolah. Sebabnya pasti banyak. Yang dimaksud berfikir
sederhana, fokuskan energi pada hal-hal yang bisa dilakukan. Sebagai orang tua,
kita bisa menyayangi anaknya, menerima anaknya, mendengarkan keluhannya. Tidak
segera sembuh tentu saja karena ada faktor-faktor lain. Tapi pelan perlahan
Anda sudah menyentuh akar kesembuhan anaknya.
Apakah meditasi bisa menyembuhkan kemarahan? Pikiran yang disentuh
meditasi mendalam mirip dengan rumah kosong. Tatkala pencuri masuk ke rumah
kosong, pemiliki rumah tidak kehilangan apa-apa. Artinya, begitu praktik kesadarannya
mendalam, godaan dan cobaan tetap datang. Cuma, godaan-godaan ini akan bernasib
seperti maling yang memasuki rumah kosong. Pemilik rumah tidak kehilangan apa-apa.
Konkritnya, orang boleh mencaci atau memaki, tapi pikiran yang disentuh
meditasi mendalam mendengarkannya seperti mendengarkan orang asing yang
berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Diantara semua harta, harta yang
tidak bisa dicuri orang adalah kesabaran dan kesadaran".
Di tengah kehidupan yang semakin memanas di mana-mana, apa yang penting
untuk dilakukan? Menyederhanakan pikiran. Sejalan dengan semakin tingginya
pendidikan, semakin majunya ekonomi dan persaingan, kehidupan memang
menghadirkan semakin banyak kerumitan. Dan kerumitan adalah cara kehidupan untuk
mengundang datangnya kesederhanaan. Untuk itu, belajar sederhana dalam
berfikir, sederhana dalam berucap, sederhana dalam bertindak. Ingat jiwa-jiwa yang indah:
"Kesederhanaan adalah taman indah di mana mekar bunga-bunga
kedamaian".
Kenapa di bulan purnama emosi mudah meninggi? Ada banyak penafsiran. Salah satu yang layak direnungkan, saat bulan purnama alam jauh lebih terang dari biasanya. Artinya, alam memanggil jiwa untuk memasuki wilayah-wilayah terang seperti memaafkan, menerima, menyayangi. Emosi mudah meninggi terjadi karena alam yang besar terang sementara alam kecil di dalam gelap. Tidak nyambung. Untuk itu, sesibuk apa pun Anda di bulan purnama, belajar berdoa. Ingat jiwa-jiwa yang indah, doa adalah kendaraan menuju cahaya.
Malam ini malam bulan penuh (purnama). Di langit ada cahaya bundar
sempurna tidak menyilaukan. Ia seperti sedang berpesan, cinta mirip bulan
purnama. Ia bercahaya menerangi tanpa menyilaukan. Konkretnya, boleh menyayangi
anak, boleh menyayangi pasangan hidup, boleh mencintai Tuhan, tapi ingat jangan sampai menyilaukan mata orang.
Cinta yang tidak menyilaukan sederhana, cintai orang-orang, pada saat yang sama ikhlaskan mereka agar bertumbuh
sesuai dengan panggilan alami mereka. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, cinta adalah cara sang jiwa berbagi cahaya.
Bagaimana membuat orang-orang sekitar sadar akan pentingnya jiwa yang
indah? Di zaman ini, cara merubah orang yang paling disarankan adalah SIKAP. Kurangi
menceramahi orang, apa lagi menceramahi mereka yang berumur lebih tua. Bersama
waktu, terus menerus tunjukkan dengan sikap, sikap, sikap. Tatap mereka dengan
mata kasih sayang (mirip ibu memandang putra tunggalnya), terima
ketidaksempurnaan mereka, maafkan kesalahan mereka. Jika mereka berkata-kata yang tidak indah, cukup jawab dengan senyuman
kemudian menjauh. Bila tekun dan tulus, suatu hari mereka akan melihat.
Ternyata kalau hati indah maka hidup juga indah.
Apa ciri seorang sahabat yang baik? Dibandingkan mengukur orang dengan
ukuran-ukuran ideal dan kemudian kecewa, jauh lebih disarankan untuk
mengembangkan hati jadi indah. Terutama karena di alam ini ada hukum yang
bekerja sempurna. Taman indah didatangi kupu-kupu, kolam tenang didatangi ikan.
Untuk itu, dibandingkan mengejar kupu-kupu
(baca: sahabat), lebih disarankan untuk membuat hati mekar seindah bunga dengan
banyak melaksanakan kebaikan. Begitu hati mekar indah, secara alami kupu-kupu
datang mendekat.
Apa tanda-tanda penting kalau kita semakin dewasa secara spiritual?
Pertama-tama cengkraman pikiran dualistik (salah-benar, rendah-tinggi) mulai
melonggar. Ia digantikan oleh pikiran yang bisa menerima perbedaan-perbedaan.
Dari sini seseorang kemudian belajar bisa berbahagia melihat orang lain
bahagia. Lebih-lebih bisa berbahagia melihat musuh berbahagia. Itu lebih dewasa
lagi. Seseorang mulai sangat dewasa secara spiritual kalau ia bisa
mendedikasikan seluruh hidupnya untuk orang lain.
Apakah bodoh itu selalu jelek? Tidak selalu. Kalau kebodohan membuat
Anda mau belajar, mau mendengar, tekun merendah, kebodohan bisa membukakan
pintu bagi terbukanya gerbang keindahan. Sesungguhnya yang terpenting bukan
pintar atau bodoh, melainkan mencari tempat yang pas sehingga jiwa bisa mekar
indah. Ia sesederhana kamboja dan lotus. Kamboja tumbuh indah di tempat yang
panas dan kering. Lotus tumbuh indah di tempat yang panas dan banyak air. Ingat jiwa-jiwa yang indah, tidak ada orang
yang selalu bodoh, yang ada adalah orang-orang yang belum menemukan tempatnya.
Apakah kepintaran itu teman atau lawan? Tergantung tempatnya. Di
sekolah-sekolah kepintaran diberi nilai tinggi. Tapi di jalan spiritual
mendalam, kepintaran adalah serangkaian penghalang. Terutama karena kepintaran
seperti kaca mata kuda yang membuat orang gagal melihat ke samping dan ke
belakang. Sebagian orang pintar bahkan hidupnya sangat berbahaya. Terutama
karena kepintaran digunakan untuk menyerang dan menjatuhkan. Ingat jiwa-jiwa yang indah, kepintaran
tanpa kebaikan membuat seseorang seperti anak kecil yang memegang pedang.
"Saya sekolah tinggi di
tempat yang sangat jauh, eh setelah dewasa ada saudara yang tidak merantau,
sekolahnya pas-pasan malah lebih berhasil secara materi..." Kekayaan materi khususnya adalah buah dari ketekunan memberi
di kehidupan sebelumnya. Jika dulu sering memberi, persoalan waktu
seseorang akan memetik buahnya. Dengan demikian, dibandingkan meracuni diri dengan
penyakit iri hati, membandingkan, lebih disarankan untuk mengalir dengan setiap
putaran karma yang datang. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, kaya adalah kesempatan untuk berbagi, miskin adalah
latihan spiritual untuk selalu rendah hati.
"Saya punya saudara yang
tidak bisa memaafkan selama bertahun-tahun..." Sebagaimana sudah dibuka
rahasianya oleh banyak penelitian - salah satunya adalah buku Molecules of
Emotion - emosi negatif seperti marah yang
mengendap lama di dalam, pelan meyakinkan memproduksi racun yang membuat tubuh
terkena penyakit berat seperti stroke, dll. Sehingga tidak ada pilihan lain
kecuali belajar memaafkan serta melepaskan segala marah dan dendam. Caranya,
coba lihat sisi-sisi baik dari orang yang menyakiti. Misal, orang yang pernah dibantu lupa kalau
dirinya pernah ditolong. Sisi baiknya, ia mengajarkan kita untuk tulus dan ikhlas
dalam menolong orang lain. Jika
memori pernah menolong diingat-ingat terus, kebaikan membuat Anda meracuni jiwa
Anda sendiri.
Bagaimana caranya agar saya bisa benar-benar memaafkan, bukan hanya di
mulut? Kesulitan memaafkan tidak terletak pada besarnya kesalahan orang, melainkan
karena besarnya EGO di dalam. Untuk itu, kalau mau benar-benar bisa memaafkan,
fokuskan energi tidak pada melihat kesalahan orang, tapi pada ego yang ada di dalam.
Konkretnya, kapan saja Anda dihina sama orang, lihat gerakan api emosi di dalam.
Lihat saja apinya sebagai api, tanpa judul negatif-positif. Mirip dengan
melihat kembang api yang dimainkan anak-anak, muncul sebentar kemudian hilang.
Yang perlu diingat, jangan bereaksi baik dengan kata-kata maupun perbuatan. Karena
reaksi itu seperti menyiramkan bensin pada api yang sedang menyala. Asal tekun dan tulus berlatih seperti ini,
suatu hari api ego di dalam mengecil. Di sanalah memaafkan itu jadi lebih
mudah.
Apakah ada kehidupan yang selalu bahagia? Kalau pengertian bahagia adalah
hanya senang-senang saja, tentu saja tidak ada. Mirip dengan siang-malam,
kehidupan di dalam maupun di luar terus mengalir tidak ada yang bisa
menghentikannya. Karena tidak bisa dihentikan, satu-satunya pilihan adalah
menyatu dengan sang aliran. Simpan di dalam hati jiwa-jiwa yang indah: "Kesuksesan adalah gelombang tinggi,
kegagalan adalah gelombang rendah. Dan keduanya merunduk rendah hati di pantai
kedamaian yang sama".
"Hidup saya penuh
musibah. Setelah pasangan hidup saya lari, anak kecelakaan...". Berdoa tidak
berdoa, kehidupan selalu mengalir. Daun kering mengalir jadi pupuk, bunga indah
mengalir jadi sampah. Hal yang sama terjadi dalam kehidupan. Setelah berkah
musibah, sehabis dikunjungi duka kemudian dikunjungi suka. Melawan aliran kehidupan, itulah penderitaan. Mengalir bersama aliran
kehidupan, itukah kedamaian. Endapkan pesan ini jiwa-iwa yang indah: "Berkah di suatu hari bisa jadi
musibah di lain hari, musibah di suatu hari bisa jadi berkah di lain hari.
Mengalir jiwa-jiwa yang indah..".
"Setelah menikah, jiwa
saya banyak terbakar oleh kekecewaan dan kemarahan. Ternyata pasangan saya
bohong...". Kekecewaan pernikahan terjadi karena banyak yang mengira kalau
pernikahan adalah pacaran yang disahkan. Padahal, pacaran dan pernikahan adalah
2 bab berbeda dari buku kehidupan yang sama. Sebelum tubuh rontok oleh stroke
dan serangan jantung, indah kalau belajar melihat pernikahan sebagai taman
tempat saling menyirami. Mendengarkan, menerima, memaafkan adalah sebagai air yang
bisa disiramkan di taman pernikahan. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, pernikahan bukan pertandingan sepakbola di mana kalah itu
musibah, pernikahan adalah taman jiwa di mana mengalah itu indah.
Salah satu energi di dalam yang
sangat menyembuhkan adalah kekuatan memaafkan. Jiwa tidak saja sejuk dan lembut
karena memaafkan, tapi juga bebas. Endapkan pesan ini jiwa-jiwa yang indah: "Tatkala Anda memaafkan, bukan berarti
Anda salah dan musuh benar. Saat Anda memaafkan, Anda sedang membawa jiwa
keluar dari rumah yang sedang terbakar oleh dendam dan amarah. Pada saat yang
sama Anda memercikkan tirtha (air suci) pada jiwa yang ada di dalam".
"Anak itu sangat
mengecewakan. Padahal ia dirawat sejak kecil. Setelah sukses tidak saja lupa dengan
kebaikan mamanya, tapi juga kasar..", ini keluhan seorang ibu beberapa
hari sebelum ia terkena stroke. Sekaligus ini juga ciri khas jiwa-jiwa yang tidak
dibekali pengetahuan dan kebijaksanaan. Jangankan kesalahan masa lalu, bahkan
kebaikan pun mengejar seperti musuh yang membawa senjata. Dan begitu badan tidak
kuat lagi menggendong beban berat kejiwaan, ia rontok dalam bentuk penyakit
berbahaya seperti stroke. Sebelum cerita sedih ini terjadi pada diri Anda, Arif
merenungkan pentingnya belajar
melonggarkan cengkraman pikiran. Meditasi - melalui kegiatan menyaksikan -
membantu orang-orang melonggarkan cengkraman pikiran.
Saya ingin sekali menjadi sabar dalam hidup, dari mana memulainya?
Lebih mudah menemukan kesabaran dengan pikiran yang longgar dibandingkan dengan
pikiran yang kaku. Pikiran yang longgar memberikan banyak ruang pada
perbedaan-perbedaan. Bagi pikiran seperti ini, tatkala ada orang yang terlihat
berbeda, tidak langsung diberi judul jahat. Mirip dengan pepohonan, ada yang
tumbuh di tempat yang panas seperti kelapa, ada yang tumbuh di tempat dingin seperti
pinus. Keduanya tidak dipaksa sama, melainkan dibiarkan tumbuh alami di tempat
masing-masing. Dengan cara yang sama, keluarga, tempat kerja juga berisi
perbedaan-perbedaan. Kalau ingin sabar,
belajar menerima kelapa sebagai kelapa, pinus sebagai pinus.
"Saya sulit bekerjasama dengan
orang lain. Rasanya kalau kerjasama dengan orang kinerja saya menurun..".
Di zaman ini, tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan sepenuhnya seorang diri.
Semuanya dilakukan dalam sebuah jejaring bersama orang lain. Untuk itu, tidak
ada pilihan lain kecuali melatih diri untuk bisa bekerja dalam kelompok.
Caranya, saat ada orang yang terlihat berbeda, belum tentu salah. Mungkin
mereka melihat persoalan dari sudut pandang yang lain. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Ketidaksempurnaan membuat manusia
mirip burung bersayap sebelah. Hanya bisa terbang kalau berpelukan"
Apa akar banyak sekali pertengkaran? Keakuan. Belajar menjadi pintar itu baik. Bekerja keras agar berkecukupan juga
baik. Tapi jangan pernah izinkan kepintaran dan kekayaan itu membuat keakuan
membesar dari hari ke hari. Terutama karena ketersinggungan, kemarahan sebagai
sumber banyak penyakit berawal dari harga diri yang terlalu tinggi. Sebagai
bahan renungan, indah sekali kalau bisa
mendidik diri menjadi rendah hati dengan cara menghormati orang lain.
Simpan pesan ini di dalam hati jiwa-jiwa yang indah: "sebagaimana yang diajarkan bambu, begitu jiwa tumbuh tinggi
sekaligus dekat dengan cahaya, ingat untuk merunduk rendah hati".
Rutinitas sering membuat orang-orang
mudah jenuh dan bahkan stres. Itu sebabnya sebagian orang mencari variasi pada
hal-hal yang berbahaya. Dibandingkan melukai jiwa dengan mencoba hal-hal
berbahaya, coba temukan variasi kehidupan dengan berbuat baik. Entah mencabut
rumput liar di taman, menyirami tanaman, memberi makan kelinci, dll. Rumusnya
sederhana, bila sedang dikunjungi
kesedihan, belajar berbuat baik. Jika sedang dikunjungi kebahagiaan, belajar
berbuat baik. Ingat jiwa-jiwa yangg indah, kebaikan adalah jembatan pendek
menuju keterhubungan.
"Sepasang orang tua saya barusan meninggal. Sedih tentu saja. Yang penting, dengan siapa saya melangkah ke depan?". Sementara masih sedih, coba temukan keluarga dekat, sahabat dekat yang layak dipercaya. Itupun hati-hati karena zaman penuh kegelapan. Setelah agak stabil sedikit, coba belajar menemukan akar-akar kokoh kehidupan ke dalam. Caranya, lihat kesedihan sebagai matahari panas yang membuat bunga jiwa jadi mekar. Lihat perpisahan dengan ortu sebagai titik awal untuk menjadi dewasa. Ingat jiwa-jiwa yang indah, kedewasaan datang kepada mereka-mereka yang melewati banyak cobaan dan godaan. Jangankan orang biasa, bahkan nabi pun harus melewati cobaan besar agar bisa menjadi dewasa.
Kalau lagi sepi sendiri, apa yang
sebaiknya dilakukan? Coba belajar terhubung melalui hal-hal yang kelihatannya
kecil tapi mendalam. Menyirami tanaman, memberikan makan binatang, merapikan
rumput liar di taman, bermain/bernyanyi bersama anak-anak kecil adalah sebagian
hal kecil tapi mendalam. Dengan cara seperti itu, rasa sepi tidak membuat Anda
kesepian, sebaliknya menjadi langkah menuju keterhubungan. Ingat jiwa-jiwa yang indah, jika orang biasa takut dengan kesendirian,
jiwa-jiwa yang sudah terhubung menemukan kesempurnaan dalam kesendirian.
Persahabatan adalah bibit-bibit spiritual yang Anda tanam di mana-mana. Mirip dengan menanam benih, kalau Anda menanam seribu benih, pasti ada saja yang bertumbuh dan berbunga nantinya. Untuk itu, kapan saja Anda menjumpai orang, fokuskan energi untuk menjadi seorang sahabat. Mendengarkan dengan penuh ketulusan, menolong kalau bisa, atau sekurang-kurangnya tidak menghakimi orang adalah sebagai cara. Meminjam salah satu pesan indah Upanishad: "saya lama tersesat entah di mana. Saya menemukan kembali diri saya dalam pelayanan pada orang lain. Setelah pelayanan didalami, ternyata yang melayani dan yang dilayani sama".
Apakah cemburu pada pacar atau pasangan hidup selalu buruk? Tidak
ada berkah kehidupan yang selalu buruk. Bahkan sampah yang sangat bau sekalipun
kalau diletakkan di bawah pohon bisa jadi bunga. Dengan cara yang sama, cemburu juga tidak selalu buruk. Asal tidak
berlebihan, cemburu bisa menjadi kekuatan penjaga yang bisa menjaga hubungan
(pernikahan) jadi selamat. Sarannya kemudian, ungkapkan rasa cemburu Anda di
tempat dan waktu yang tepat. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "cinta bukan
penjara. Cinta adalah permata yang kita berikan pada orang-orang yang kita
cintai".
Apa langkah menyembuhkan diri yang paling disarankan di zaman ini?
Memaafkan. Di zaman ini terlalu banyak jiwa merasa bersalah dengan masa
lalunya, sekaligus dendam dengan orang-orang yang tidak sejalan. Meminjam
penelitian di negara maju, lebih dari sebagian penyakit manusia di zaman ini
berkaitan dengan stres. Sebelum penyakit mengunjungi Anda, indah sekali kalau
bisa memaafkan. Ingat jiwa-jiwa yang
indah: "Tatkala Anda memaafkan, sesungguhnya Anda sedang membawa jiwa Anda
keluar dari sebuah rumah yang sedang terbakar oleh amarah".
Kenapa orang-orang di zaman ini mudah sekali marah? Keadaan mudah marah adalah masukan kalau seseorang bertempur keras di dalam dirinya. Dan pertempuran di dalam diri berawal dari rasa yang tidak pernah puas. Ada saja yang terasa kurang. Jangankan banyak hutang, bahkan kekayaan berlimpah pun, masih terasa kurang. Di titik inilah seseorang perlu mendidik diri untuk merasa berkecukupan. Ingat jiwa-jiwa yang indah : "Rasa berkecukupan adalah surga jinjing yang Anda bawa ke mana pun Anda pergi"
Menjadi spiritual adalah menjadi lotus yang indah di tengah pekatnya
lumpur kehidupan. Persaingan, sikut-sikutan, saling menjelekkan adalah
contoh pekatnya lumpur kehidupan di sana-sini. Cuma jangan berkecil hati,
lumpur adalah lahan subur bagi tumbuhnya lotus yang indah. Kegelapan kehidupan
adalah peluang bagi munculnya cahaya indah. Ringkasnya, seperti apa yang
dilakukan lotus pada lumpur, ambil pelajarannya, gunakan pelajaran-pelajaran
ini untuk membuat hati jadi indah. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, senyuman Anda yang merubah dunia, bukan dunia yang
merubah senyuman Anda.
Cara Anda memandang dunia akan menentukan bagaimana dunia memandang
Anda. Untuk itu, belajar menemukan bunga indah di mata orang-orang.
Maksudnya, setiap kali berjumpa orang, coba lihat hal-hal yang Anda kagumi dari
orang itu. Entah kepintarannya dalam bicara, bajunya yang indah, tatapan
matanya yang sejuk. Dengan cara ini, Anda tidak saja sedang menghormati orang,
Anda juga sedang membuat hati jadi indah. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, kecantikan yang bertahan lama adalah kecantikan yang
berasal dari dalam hati.
Untuk apa kita belajar
spiritual? Jika taman jadi indah karena
dihiasi bunga-bunga, hati seseorang jadi indah kalau dihiasi cinta, kebaikan,
belas kasih. Untuk itu, alasan utama belajar spiritual agar hati menjadi penuh
cinta dan kebaikan. Jika orang biasa melaksanakan cinta karena ancaman
neraka, orang-orang dengan praktik spiritual mendalam sifat alami hatinya adalah
cinta. Ia sealami madu yang manis. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Kebaikan adalah nyanyian indah yang
bisa didengar oleh orang tuli, sekaligus bunga indah yang bisa dilihat oleh
orang buta"
"Saya dimusuhi sama
keluarga besar karena belajar spiritual...". Bagi orang biasa, musuh itu menakutkan. Bagi jiwa-jiwa bercahaya, musuh
adalah amplas yang sangat menghaluskan. Untuk itu, buktikan pada orang-orang
yang memusuhi Anda, tidak dengan menebar kata-kata tidak indah, tapi bukitkan dengan
sikap yang indah. Sekali dengan SIKAP. Kalau tekun dan tulus, pada waktunya
mereka akan hormat. Endapkan pesan ini jiwa-jiwa yang indah: "Kapan saja
musuh tiidak lagi terlihat membawa senjata, sebaliknya terlihat sebagai
kekuatan yang menyempurnakan cinta, itu tanda rumah sejati sudah dekat"
"Tatkala memasuki alam
gaib sebagai syarat menuju ke alam-alam yang lebih tinggi, saya sangat ketakutan..".
Hati-hati memasuki alam gaib. Terutama
kalau Anda berjalan sendiri tanpa bimbingan Guru. Resikonya besar memasuki alam
itu. Yang disarankan, sempurnakan dulu cinta Anda kepada semua mahluk di alam
nyata ini. Entah merawat tetumbuhan, binatang, manusia. Nanti, setelah Anda
merasakan tidak punya musuh, merasa menyatu dengan semuanya, ringkasnya merasa
kalau cinta Anda sudah menunjukkan tanda-tanda mengagumkan, secara alamiah akan
ada yang membimbing Anda di alam gaib. Ia sesederhana bunga indah yang disentuh
lembut oleh kupu-kupu.
"Tidak kebayang sebelumnya
kalau dunia spiritual juga berisi banyak kekerasan...". Jangankan orang
biasa, bahkan nabi, avatara, Buddha pun diperlakukan penuh kekerasan. Cuma,
bila kekerasan bermusuhan bahkan dengan sesama kekerasan, kelembutan tidak
bermusuhan dengan siapa-siapa. Kelembutan mirip air di sungai yang indah,
semuanya didekap. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Alam ini sudah penuh penderitaan. Bila bisa mengurangi
penderitaan mahluk-mahluk dengan cara menolong sungguh Anda sangat mulya. Jika
tidak bisa, cukup jangan menambahkannya dengan penderitaan yang baru"..
"Saat meditasi saya
melihat hal-hal yang seram dan menakutkan...". Apa yang Anda jumpai di dalam
adalah pantulan dari keindahan hati Anda. Ia sesimpel sampah mengundang lalat,
bunga mengundang lebah. Jika berjumpa
yang menyeramkan, itu sebuah masukan kalau taman hati Anda perlu dirawat lebih
baik lagi. Bagi sahabat-sahabat dengan hati yang indah, saat mereka
berjumpa dengan kekuatan-kekuatan menyeramkan, secara alami mahluk-mahluk
menakutkan itu muncul dengan wajah ibu, kemudian dipanggil mahluk-mahluk menyeramkan itu dengan panggilan ibu. Dengan cara
seperti ini, seorang pencari bisa selamat, pada saat yang sama mahluk-mahluk
gelap itu juga tidak melakukan kesalahan berbahaya..
Sebelum Anda memasuki hutan spiritualitas yang maha luas, sebaiknya
masuki dulu hutan di dalam diri. Sebut saja bagian terluar diri kita bernama tubuh. Banyak rahasia yang belum
dibuka manusia dalam tubuhnya. Rasa sakit sebagai contoh, ia adalah masukan
kalau ada ruang gelap di dalam tubuh yang merindukan datangnya cahaya berupa
dekapan dan penerimaan. Pegal dan semutan sebagai contoh lain, ia masukan kalau
energi Anda kurang mengalir. Hutan
pikiran dimasuki dengan meditasi mendalam, terutama dengan kegiatan
menyaksikan (awareness). Hutan perasaan
dimasuki dengan perawatan (carefulness). Setelah hutan di dalam diri dimasuki,
kemudian boleh memasuki hutan spiritualitas yang maha luas..
Apakah meditasi harus dibimbing seorang Guru? Seperti belajar naik
sepeda. Di awal-awal Anda memerlukan pengetahuan dasar. Sekaligus tempat
berlatih yang aman seperti di lapangan yang penuh rumput. Itu pun bagian
belakang sepeda ada yang pegang. Dan begitu Anda menemukan keseimbangan
(kendati belum sempurna), belajar mandiri, menggali ke dalam diri seorang diri.
Nanti, kalau harus memasuki alam-alam rahasia, lagi Anda memerlukan bimbingan
seorang Guru. Terkecuali, kalau oleh Guru di alam rahasia Anda diharuskan
berjalan sendiri..
Seorang pria kaya bercerita di
sesi meditasi kalau hidupnya sangat takut. Tidak saja ia takut akan kematian
dirinya, ia juga takut sekali dengan kematian orang-orang dekat. Bahkan
membayangkan menantunya mati pun rasanya tersiksa sekali. Inilah contoh jiwa yang
hidup dalam kegelapan ketidaktahuan. Setiap ciptaan yang lahir, persoalan waktu
akan mati. Ia sesederhana daun kecil mungil berwarna hijau muda, bertumbuh jadi
hijau tua, cokelat kemudian jatuh. Seperti itulah kehidupan. Siap tidak siap,
suka tidak suka, semua akan didatangi kematian. Sedihnya, menyangkut kehidupan
yang tidak pasti manusia penuh persiapan, menyangkut kematian yang pasti
datang, tidak ada yang melakukan persiapan. Dan meditasi mengajarkan, persiapan terbaik menuju kematian adalah belajar
melepaskan..
Ini cerita tentang pohon
kesembuhan. Rasa sakit dan penyakit mirip dengan daun kering. Intervensi
melalui obat-obatan farmasi serupa air yang disiramkan ke daun kering. Sejuk
dan segar memang daunnya sebentar, tapi kalau batang dan akarnya tidak diobati,
nanti daunnya kering lagi. Batang pohon kesembuhan adalah keseimbangan emosi.
Itu sebabnya sahabat-sahabat yang emosinya seimbang relatif lebih sedikit
sakit. Dan akar pohon kesembuhan adalah keterhubungan spiritual. Rasa terimakasih mendalam, bersyukur dengan
berkah-berkah kehidupan adalah sebagai contoh sehatnya keterhubungan spiritual
seseorang..
Tubuh manusia tidak saja
berbicara saat lapar, haus dan mengantuk. Dalam banyak keadaan tubuh mau
menyampaikan sesuatu. Lelah sebagai contoh, ia panggilan untuk istirahat. Bosan
sebagai contoh lain, ia masukan tentang ruang-ruang gelap di dalam yang
memerlukan penerangan cahaya. Semutan memberi tanda kalau Anda perlu lebih
banyak mengalir dalam kehidupan. Ia yang
tekun mendengar suara-suara tubuh dari dalam mengerti, tubuh adalah Guru
kehidupan yang mengagumkan. Ada banyak rahasia yang ditulis di sana. Termasuk
rahasia agar jiwa segera pulang.
Kesehatan bukanlah keadaan
tanpa penyakit, melainkan keadaan jiwa yang sepenuhnya utuh (whole).
Konkritnya, bila pagi-pagi nasi goreng istri rasanya enak sekali, siapkan
mental sorenya cerewetnya minta ampun. Jika suami suatu hari penuh pujian,
siapkan mental ia akan mengecewakan. Seperti
bandul, kehidupan bergerak dinamis. Dan apa yang disebut utuh sederhana,
saksikan setiap putaran kehidupan dengan senyuman yang sama. Dengan cara
seperti ini, lebih mungkin jiwa sembuh sekaligus utuh.
Di mana tempat berteduh jiwa yang
paling sejuk di zaman ini? Di keluarga. Tanpa bermaksud menyebut lembaga sosial
lain dengan sebutan begini-begitu, di keluarga kita saling mengenal secara
sangat dalam selama bertahun-tahun. Lebih-lebih hubungan anak dengan ortu, ia tidak
bisa dipisahkan. Untuk itu, lebih awal Anda belajar merawat keluarga lebih
baik. Saling memaafkan dan saling menerima adalah air sejuk yang bisa
disiramkan di taman keluarga. Mengalah secara bergantian adalah pupuk-pupuk
kejiwaan yang sangat menyehatkan. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "cinta hanya bisa disempurnakan dengan
cara terus menerus mencintai".
Hari ini orang Bali merayakan hari
suci Kuningan (kauningan, uning=sadar). Ia menyisakan pesan indah, menjadi
spiritual adalah menjadi sadar penuh (mindfulness). Kata penuh sangat
ditekankan, karena puncak gunung selalu disertai jurang di sampingnya,
kelebihan selalu membawa kekurangan. Keadaan sadar penuh tercapai, tatkala
seseorang bisa senyum sama indahnya baik pada kelebihan maupun pada kekurangan.
Ingat jiwa-jiwa yang indah:
"kesempurnaan bukanlah keadaaan tanpa noda, melainkan kemampuan untuk
tersenyum pada semua noda". Selamat hari raya Kuningan pada semua
sahabat orang Bali.
Apa pesan spiritual di balik
kerinduan mendalam kepada Guru? Arti penting Guru adalah pengusir kegelapan. Dengan
demikian, kerinduan mendalam kepada Guru
adalah kerinduan mendalam jiwa akan cahaya terang. Untuk itu, bagi Anda yang
belum punya Guru sebagai naungan tetap, belajar menemukan cahaya di dalam diri. Cahayanya disembunyikan di
balik energi cinta, kebaikan, belas kasih. Bagi Anda yang sudah menemukan
Guru sejati, kerinduan mendalam pada Guru adalah masukan kalau jiwa sudah
melangkah pulang. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Guru mirip matahari, Anda adalah bunga indah yang siap
mekar"
Di zaman yang demikian gelap
ini, apa tanda sederhana kalau jiwa
sudah melangkah pulang? Pertama-tama melihat kalau masa lalu adalah sumber
pelajaran untuk melangkah ke depan. Masa depan masih memberi harapan, tapi yang
terpenting adalah perasaan menyatu dengan saat ini. Makanya ada yang
menulis seperti ini : "menjadi
tercerahkan adalah menjadi satu dengan diri Anda apa adanya". Bila
orang biasa sangat bernafsu untuk merubah dirinya agar lebih begini lebih
begitu, jiwa-jiwa yang sudah pulang sangat menyatu dengan tiap kekinian. Dalam
bahasa yang sederhana tapi dalam: "rumah jiwa sangat dekat. Ia lebih dekat
dari nafas".
Perjalanan waktu dari Galungan
ke Kuningan adalah perjalanan waktu yang sakral. Sehari sebelum hari Galungan
ada pesan simbolik memotong babi. Artinya memotong ketidaktahuan (avidya).
Setelah ketidaktahuan dipotong dengan kedalaman konsentrasi (samadhi), perjalanan
spiritual dimulai. Titik tengahnya adalah soma pemacekan agung yang sakral dan
cenderung seram. Puncaknya adalah hari
raya Kuningan di hari ini. Semuanya
serba kuning keemasan memancarkan cahaya. Pesannya, Anda semua adalah cahaya
yang ada di sini untuk berbagi cahaya. Bahkan kegelapan pun hadir di sini agar
cahaya tampak lebih indah dan terang.
Setiap agama punya pesan-pesan
simbolik yang indah. Di hari raya Kuningan seperti hari ini, tetua Bali
meletakkan janur kuning dengan bentuk yang melingkar seperti bulan purnama,
mirip matahari, serupa bumi di pojokan-pojokan rumah yang dianggap suci.
Pesannya, mirip lingkaran sempurna, manusia memulai kehidupan dengan bathin
polos anak-anak, setelah pulang ke rumah sejati, jiwa berjumpa bathin polos yang
sama. Ingat jiwa-jiwa yang indah, pertengkaran
dan persahabatan semua dimulai dengan cara memandang. Tatkala cara memandangnya
polos, bahkan musuh pun terlihat sebagai Guru yang menyamar. Selamat hari
raya Kuningan untuk semua sahabat orang Bali.
Pada hari-hari suci seperti
ini, tetua Bali meletakkan banyak janur kuning dengan bentuk yang indah-indah
di setiap pojokan rumah yang dianggap suci. Ia seperti menyisakan pesan indah
buat generasi berikutnya: "Anda
boleh bekerja, merantau sejauh mungkin. Tapi jangan pernah lupa pulang ke rumah
sejati". Di rumah sejati (tetua Bali menyebutnya Pura Jati), pikiran,
ucapan, perbuatan semuanya mewakili keindahan yang sama. Ingat jiwa-jiwa yang indah, orang jahat adalah
Guru kesabaran, orang baik adalah cermin keindahan hati Anda. Selamat hari
raya Kuningan utk semua sahabat orang. Bali.
Suatu hari ada 2 pendaki yang
mendaki gunung dari arah berlawanan, yang satu dari timur, yang satu dari
barat. Saat matahari mau tenggelam, Gurunya bertanya soal di mana posisi
matahari. Yang mendaki dari barat mengatakan di belakang, yang mendaki dari
timur menyebut di depan. Dan berdebatlah mereka seru sekali: "belakang,
depan, belakang...". Gurunya yang sudah di puncak hanya S3 (senyum2 saja).
Perbedaan agama, tradisi, dll mirip cerita ini. Tapi bagi jiwa-jiwa yang sudah
sampai di puncak gunung, akan tersenyum membaca pesan ini : "Ada banyak jalan menuju puncak, tapi
hanya ada satu puncak yakni cinta"
Seorang psikolog muda yang
sukses dan kaya di umur muda meninggalkan AS dan pergi ke Himalaya. Dia kira
Himalya bisa memberikan jiwanya kedamaian. Setelah menjual semua kekayaannya,
tinggal di lereng Himlaya, ternyata setiap malam tidurnya diganggu oleh suara
musik dangdut orang-orang kampung. Inilah ciri khas pencari di zaman ini, mengira
kedamaian ada di tempat yang jauh. Padahal, kedamaian ada di dalam diri.
Endapkan pesan ini jiwa-jiwa yang indah: "Sejauh
pikiran Anda penuh dengan penghakiman, bahkan surga pun tidak bisa menjanjikan
kedamaian".
Jika tetangga menunjukkan
tanda-tanda tidak bersahabat, apa yang dilakukan? Pancarkan cahaya pengertian
dan cinta. Caranya, mengerti dalam-dalam kalau di balik kebencian adalah
penderitaan yang mendalam. Dan penderitaan tetangga tidak memerlukan kemarahan
Anda. Ia memerlukan cahaya pengertian dan cinta. Begitu cahaya pengertian dan
cinta berhasil dipancarkan, biasanya kualitas kebencian orang menurun. Simpan
di dalam hati jiwa-jiwa yang indah: "Kehidupan
adalah serangkaian musik, dan cinta adalah yang terindah dari semua lirik"
Tubuh memberi tanda dengan
lapar dan haus saat ia kekurangan energi. Jiwa juga serupa. Ia juga memberi
tanda kalau sedang kekurangan energi. Kesepian, keterasingan, gelisah, resah,
di sini salah di situ masalah adalah sebagian tanda-tanda kalau jiwa memerlukan
energi. Bila itu terjadi, mulai perjalanan memberi energi pada jiwa di dalam dengan
mencari sumber-sumber energi di alam. Menghabiskan banyak waktu bersama anak-anak
adalah salah satu pilihan. Pergi ke ruang-ruang terbuka seperti taman, sungai,
danau, pantai, gunung adalah cara lain. Anda yang suka berdoa, cari tempat suci
dengan hubungan karma yang kuat dengan Anda. Ingat-ingat jiwa yang indah, tawa adalah obat termurah, cinta adalah
penyembuh yang terindah.
Apa obat kesembuhan jiwa yang sederhana tapi dalam? Mendekap hidup Anda
apa adanya. Sebagaimana kerap disampaikan, semua putaran kehidupan (yang
buruk maupun baik, yang menjengkelkan maupun yang menyenangkan) adalah tarian
kesempurnaan yang sama. Pikiran saja yang terlalu kecil kapasitasnya untuk bisa
mengerti. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "Begitu
Anda berdekapan sempurna dengan hidup Anda, kehidupan kemudian berubah wajah
menjadi puisi kedamaian"
"Di mana-mana terlihat
banyak penderitaan. Anak-anak berkebutuhan khusus meningkat, rumah sakit jiwa
penuh, korban narkoba meningkat pesat. Ada saran Guruji?". Penderitaan adalah genta (bel suci) yang
berdendang, mengingatkan kalau jiwa-jiwa bertumbuh terlalu jauh dari rumah
sejati. Dengan demikian, setiap kali melihat jiwa-jiwa menderita, bergumam
ke dalam diri: "pulang, pulang...". Tidak saja Anda diundang pulang,
mahluk-mahluk lain juga diajak pulang. Endapkan pesan ini jiwa-jiwa yang indah:
"Pandang semua mahluk dengan kaca
mata penderitaan. Kemudian lihat, tidak saja mahluk-mahluk berhenti bermusuhan
dengan Anda, hati Anda juga mekar seperti bunga indah"
"Ada kalanya saya
bingung, gelap rasanya. Di rumah salah, di luar rumah gelisah...".
Kegelapan bukan hukuman, ia adalah kerinduan jiwa di dalam untuk segera
menemukan cahaya. Sumber cahayanya bisa kawan yang mau mendengarkan Anda secara
tulus, buku suci, tempat suci, atau Guru suci. Dan sangat tidak disarankan saat
gelap kemudian lari ke dunia gelap seperti narkoba, alkohol, seks bebas, dll.
Gunakan rasa sakit di dalam sebagai kekuatan pendorong untuk segera menemukan
cahaya. Ingat jiwa-jiwa yang indah,
hanya ia yang pernah melewati kegelapan bisa mengenali indahnya cahaya
Apa cara cepat agar selalu
terlihat cantik (ganteng)? Selalu
berusaha melihat bunga di mata orang lain. Jangankan pada mata orang yang baik hati,
bahkan pada mata orang jahat pun tersembunyi bunga. Jika di mata orang baik
ada bunga penerimaan dan memaafkan, di mata orang jahat ada bunga bernama
pelajaran dan hikmah. Simpelnya, orang jahat memberikan contoh yang nyata,
kalau Anda jahat akan bisa menjadi menderita seperti mereka. Dengan cara ini,
di mana-mana Anda berjumpa cermin yang berisi bunga. Dan lama-lama bukan tidak
mungkin Anda jadi seindah bunga
Apa rahasia kecantikan
(kegantengan) yang muncul dari dalam? Bibitnya adalah penerimaan akan diri secara
total. Pengertian total adalah menerima baik kelebihan dan kekurangan. Selalu
memandang kehidupan dari sisi berkah (bukan musibah) adalah air yang disiramkan
pada bibit tadi. Cinta dan keikhlasan adalah bunga yang mekar di sana. Dengan
kata lain, wajah kecantikan yang bertahan paling lama adalah cinta dan
keikhlasan. Simpan di dalam hati jiwa-jiwa yang indah: "Jika Anda tidak menanam bunga dalam hati Anda - dengan bersyukur,
berterimakasih - jangan harap orang akan melihat kecantikan (kegantengan) dalam
diri Anda".
Masyarakat menanamkan terlalu
banyak bibit-bibit kekerasan dalam jiwa kita. Sehingga ia tidak memberikan
pilihan lain selain mengimbangi bibit-bibit kekerasan ini dengan bibit-biit
kedamaian. Dan tidak usah menunggu agar uang cukup, anak lulus sekolah, dan lain-lain
agar damai, belajar menemukan kedamaian di setiap langkah kehidupan. Entah saat
makan, kerja, doa, mandi, selalu lihat sisi-sisi damai dari setiap pengalaman
kekinian. Ingat jiwa-jiwa yang indah:
"Kedamaian adalah senyuman yang penuh rasa syukur di sepanjang
perjalanan"
Kapan saja Anda pergi ke
cermin, ucapkan mantra ini dengan sepenuh hati pada orang yang Anda jumpai di
cermin: "Saya mencintaimu apa
adanya". Dengan cara ini, Anda terus menerus mengimbangi bibit-bibit kekerasan
yang sudah ditanam orang-orang di diri Anda dengan bibit-bibiit kedamaian. Kapan saja bibit-bibit kedamaian sudah jauh
lebih banyak dari bibit kekerasan, di sana Anda akan menjadi pahlawan kedamaian.
Apa bentuk pelayanan spiritual yang sederhana tapi mendalam?
Mendengarkan dengan penuh empati, itulah jawabannya. Terutama karena di
zaman ini banyak sekali jiwa yang lapar didengarkan. Sebagian lebih memang mau
membuang sampah. Tapi kalau Anda bisa mengolah sampah, suatu hari ia akan jadi
bunga. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "bila
Anda tekun menanam bibit-bibit cinta pada hati orang -orang dengan memaafkan,
menerima, mendengarkan - suatu hari yang mekar duluan adalah hati Anda".
Apa rahasia di balik muka yng
bercahaya? Kualitas penerimaan akan diri yang sempurna. Setiap kali pergi ke
cermin, jiwa seperti ini menemukan banyak hal yang layak disyukuri dalam
hidupnya. Di
kedalaman hati mereka yang dalam, kehidupan menyerupai taman bunga yang selalu mengundang siapa saja untuk mengungkapkan rasa syukur yang mendalam. Ingat jiwa-jiwa yang indah : "Tatkala Anda menerima diri Anda apa adanya, kehidupan mekar menyerupai bunga indah".
kedalaman hati mereka yang dalam, kehidupan menyerupai taman bunga yang selalu mengundang siapa saja untuk mengungkapkan rasa syukur yang mendalam. Ingat jiwa-jiwa yang indah : "Tatkala Anda menerima diri Anda apa adanya, kehidupan mekar menyerupai bunga indah".
Banyak orang ingat melakukan
sesuatu yang indah untuk tubuhnya, sedikit yang ingat untuk melakukan sesuatu yang
indah untuk jiwanya. Biasanya orang-orang baru sadar setelah pensiun dan sakit-sakitan.
Sebelum itu terjadi, ada baiknya belajar
peka terhadap tanda-tanda jiwa di dalam. Kualitas tidur yang terganggu, sering
mimpi buruk, kerap marah, makan yang tidak lagi seenak dulu, sering-sering tiba-tiba
sedih atau bad mood adalah sebagian tanda. Sarannya kemudian, coba ingat
kembali saat-saat Anda didekap ibu, atau saat-saat indah bersama ayah waktu
kecil. Itulah saat-saat di mana jiwa merasakan sesuatu yang indah. Sekarang
panggil energi yang sama di dalam, dekap diri Anda apa adanya, kemudian gunakan
energi yang sama untuk merawat mahluk-mahluk yang ada di dekat Anda. Dari
menyirami tanaman, memberi makan binatang, atau tersenyum indah pada anak
tetangga yang sedang lewat. Itulah yang dimaksud melakukan sesuatu yang indah untuk
jiwa
Keadaan emosi yang sering marah itu pertanda apa? Ia pertanda kalau
pikiran Anda terlalu mencengkeram. Dan hati-hati, ini adalah bibit banyak
penyakit berbahaya seperti kanker dan lain-lain. Terutama karena emosi di dalam
yang terbakar dan menumpuk selama bertahun-tahun mengirim banyak racun ke unsur
tubuh yang lain. Sebelum itu terjadi, layak direnungkan untuk melonggarkan
cengkraman pikiran. Caranya, susu segar di pagi hari, jadi tidak segar di sore
hari. Dengan cara yang sama, orang yang terlihat baik di suatu hari bisa jahat
di lain hari. Pasangan hidup yang menarik di suatu waktu bisa menjengkelkan di
waktu lain. Dengan kesadaran seperti ini, cengkraman pikiran melonggar,
kemarahan menurun, kemungkinan terserang penyakit lebih sedikit.
Tatkala sedih, apa bentuk
meditasi yang sebaiknya dilakukan? Meditasi jalan. Kalau Anda tidak punya
tempat yang mendukung, waktunya terbatas, berjalanlah menuju toilet atau dapur
misalnya. Berjalan dengan kecepatan normal sehinga tidak dikira aneh-aneh oleh
orang-orang, tapi bergumam ke dalam diri : "menyatu, menyatu..".
Artinya, apa pun berkah kekinian Anda (sedih, bad mood, dll) belajar menyatu.
Ingat, meditasi menyembuhkan Anda dengan menerima diri Anda apa adanya. Jika
Anda punya waktu cukup, ruang tertutup, jalan sepelan mungkin. Lihat semua
fenomena kehidupan (sedih-senang, duka-suka) persis sama dengan langkah-langkah
kaki yakni muncul, lenyap, muncul... Dengan cara ini Anda bisa melepaskan
setiap emosi negatif yang datang. Ingat
jiwa-jiwa yangg indah, seni kedamaian adalah seni melepaskan.
Apa kunci toleransi
antaragama? Mirip dengan bunga indah. Bunga indah tidak saja ada di halaman
rumah Anda, ia juga ada di halaman rumah orang lain. Dengan cara yang sama,
kebaikan dan keindahan hati tidak saja ada di agama Anda, ia juga ada di agama
orang lain. Bila demikian cara memandangnya, perbedaan agama tidak menimbulkan
perkelahian, malah menimbulkan persahabatan. Endapkan pesan ini jiwa-jiwa yang
indah: "Ia yang menghormati agama
orang sedang mensucikan agamanya sendiri, ia yang sedang menghina agama orang
sedang menjelek-jelekan agamanya sendiri"
Mirip dengan apa yang
dilakukan sekolah, perjalanan spritual di tingkat-tingkat awal cenderung kaku
dan hitam-putih. Maklum, masih kanak-kanak (SD, SMP) sehingga perlu dijaga agar
seorang pencari tidak berbahaya. Tapi begitu seseorang bertumbuh semakin dewasa
secara spiritual, di sana ia berjumpa wajah pengetahuan yang jauh lebih luwes
dan lebih luas. Untuk itu, kapan saja
berjumpa pencari yang kaku, penuh penghakiman, lihatlah mereka sebagai anak-anak
yang sedang bertumbuh. Tidak untuk dihakimi, apa lagi dicaci. Sekali lagi tidak.
Tapi untuk dilihat dari jauh jangan sampai mereka berbahaya. Ingat jiwa-jiwa yang
indah, menjadi dewasa adalah menjadi penuh pengertian sekaligus penuh cinta.
Jika ada teman yang merasa
pemahaman agamanya paling benar, bagaimana sebaiknya? Semua jiwa sedang
bertumbuh. Asal tidak melukai dirinya dan orang lain, hormati saja cara mereka
bertumbuh. Bila ada pendapat yang berguna, silahkan dipakai. Jika ada argumen yang
mengarah pada melukai diri Anda sebaiknya menjauh. Ingat-ingat jiwa-jiwa yang
indah, agama bukan senjata untuk
menyerang orang. Agama adalah air suci (tirtha) yang dipercikkan pada jiwa agar
jiwa kembali ke bentuknya yang sedia kala sebagai cinta.
Ini tips menjadi penyembuh bagi diri sendiri. Rasa sakit dan penyakit adalah masukan kalau seseorang sedang kekurangan energi. Dan diantara banyak sumber kebocoran energi, yang paling banyak mengkonsumsi energi adalah kegiatan berfikir (membandingkan, merencanakan, tidak puas). Meminjam penemuan sahabat di neuro science, otak beratnya hanya 2% dari berat tubuh tapi mengkonsumsi energi yang diperlukan tubuh lebih dari 20%. Itu dalam keadaan normal, dalam keadaan kehidupan lagi rumit, otak mengkonsumsi energi lebih tinggi lagi. Di sesi-sesi meditasi terlihat terang benderang, sahabat-sahabat yang sakit keras umumnya pikirannya rumit sekali. Sarannya kemudian, kurangi berfikir, perbaiki kualitas keikhlasan di depan kehidupan. Sabagaimana saran sebuah buku suci, Anda boleh berusaha tapi ikhlaskan hasilnya.
Apa cara mengendalikan nafsu agar hati tetap indah? Hati-hati dengan
makanan. Setiap makanan yang mengarah pada meningkatnya nafsu (seperti
daging, telur, bawang, jahe, dll) sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja. Hanya
sekadar agar tubuh tidak sakit. Lebih penting dari makanan tubuh adalah makanan
pikiran. Pergaulan, bacaan, tontonan adalah bentuk-bentuk makanan pikiran. Jika
tinggal berlama-lama di tengah taman bunga, maka lama-lama Anda akan dapat
wangi bunga. Yang paling disarankan adalah meditasi. Di jalan meditasi, pencari belajar memberi nutrisi pada pikiran di
dalam dengan cara menyaksikan. Sedih-senang, dicaci-dipuji semuanya adalah
aliran sungai yang lewat-lewat saja. Tugas Anda berdiri di pinggir sungai,
hanya menyaksikan. Inilah makanan
spiritual yang bisa membuat nafsu terkendali
Bisa dikasi penjelasan
sederhana tentang sadar penuh
(mindfulness)? Di mana ada gunung tinggi
di sana ada jurang yang dalam. Di mana ada kelebihan di sana ada kekurangan. Di
mana ada kesenangan di sana ada kesedihan. Membadankan dalam-dalam realita
kehidupan seperti ini, itulah praktik kesadaran (sadar penuh). Penderitaan terjadi karena manusia gagal
hidup secara penuh. Mau yang menyenangkan, tidak mau yang menjengkelkan.
Mau kelebihan, tidak mau kekurangan. Ia yang mengambil kelebihan, pada saat yang
sama juga mengambil kekurangan. Itu sebabnya orang-orang suci mengambil
kesenangan sesedikit mungkin, karena bila
kesenangan diambil sedikit, maka kesedihan yang datang juga sedikit.
Saat membimbing meditasi,
Guruji sering meminta kami mendekap rasa
sakit seperti mendekap bayi menangis, apa filosofi di balik bayi menangis?
Pertama, ia simbol luka-luka jiwa di masa kecil. Psikolog Freud menemukan,
manusia mengalami banyak luka jiwa di umur 0 hingga 10 tahun yang sangat
berpengaruh kemudian. Kedua, untuk membangkitkan energi the nurturing mother
within (energi ibu yang mengayomi di dalam). Dan energi ini sangat
menyembuhkan. Ketiga, dengan simbol bayi menangis, maka lebih mudah kita
mendekapnya. Ingat jiwa-jiwa yang indah,
meditasi menyembuhkan Anda dengan menerima diri Anda apa adanya
Belajar meditasi adalah belajar menjadi tukang taman yang trampil bagi
pikiran. Serupa taman, kendati kita hanya menanam rumput Jepang, rumput
liar tumbuh juga. Kendati manusia hanya mau bahagia, kesedihan datang juga.
Mirip dengan apa yang dilakukan tukang taman trampil, semua yang ada taman
diolah menjadi kompos organik yang diletakkan di bawah pohon. Persoalan waktu
kompos ini akan jadi bunga. Dengan cara yang sama, meditasi menyembuhkan tidak dengan membuang kesedihan, melainkan dengan
mengolah kesedihan menjadi bunga kedamaian. Seperti apa yang dilakukan
kegelapan pada cahaya, kesedihan membuat kebahagiaan terasa jauh lebih indah di
waktu berikutnya.
Tidak saja di sekolah manusia
belajar, di keluarga manusia juga belajar. Bahkan belajar dalam kadar yang jauh
lebih dalam. Kalau di sekolah ujungnya hanya beberapa tahun, di keluarga
ujungnya jauh sekali. Itu sebabnya, siapa
saja yang berhasil merawat keluarganya dalam waktu lama biasanya diberkati
memiliki jiwa yang bercahaya. Itu sebabnya, ada yang menyebutkan keluarga sebagai sekolah kasih sayang
(school of compassion). Di keluargalah seseorang bertumbuh dengan cara saling
mendekap dan memaafkan. Uniknya, bila di dunia dagang yang menerima yang lebih
kaya, di keluarga yang memberi yang
jiwanya lebih kaya.
Suatu hari ada Guru karate
tingkat tinggi yang pulang kampung. Di gerbang kampung ia dicegat anak-anak
muda pemabuk, serta minta uang. Setelah dikasi uang, berandalan-berandalan ini
meminta Guru karate tadi merangkak di bawah kaki mereka. Dan ini pun ia lakukan
dengan ikhlas. Beberapa malam kemudian, kampung ini didatangi sejumlah perampok
bersenjata. Hanya dalam waktu yang singkat perampok-perampok ini diusir oleh
Guru karate tadi. Heran dengan semua ini, orang-orang kampung bertanya, kenapa
berandalan-berandalan itu tidak dihajar saja. Dengan tersenyum Guru karate ini
berpesan: "belajar karate adalah belajar
merawat dan melindungi kehidupan, bukan belajar merusak kehidupan"
Ini beberapa tips menyembuhkan kemarahan. Kapan saja Anda dibikin marah
oleh orang lain, lihat dalam-dalam penderitaan orang itu. Begitu Anda tahu
penderitaannya berkali-kali lebih besar dari Anda, biasanya kemarahan menurun.
Bila ada anak-anak muda yang bikin jengkel dengan suara motor yang meraung-raung
misalnya, ingat kembali apa yang Anda lalukan dulu di umur yang sama. Begitu
tahu kalau Anda lebih parah dari mereka (atau sama), biasanya kemarahan
menurun. Kalau melihat anak-anak menjengkelkan misalnya. Coba lihat itu sebagai kesempatan untuk membayar hutang-hutang karma.
Tarik nafas lebih dalam, tutup mulut rapat-rapat, pergi ke kamar kunci pintu
dan ucapkan mantra ini dengan tegas: "Lunas"
Bagaimana mengenali kehadiran
ego di dalam diri? Marah, tersinggung, dendam, apa lagi mengumbar kata-kata tidak
sedap serta menyerang orang-orang adalah bentuk ego yang kasar. Merasa diri
lebih tinggi, lebih suci, lebih sopan dan lebih-lebih lainnya, kendati tidak
diucapkan adalah bentuk ego yang halus. Merasa mencapai pencapaian spiritual
tingkat tinggi, kemudian tidak berusaha melakukan apa-apa (kendati dalam diam),
adalah bentuk ego yang sangat halus. Ringkasnya, kalau ego tidak bisa menggoda Anda secara kasar, ia akan menggoda Anda
secara halus. Dan semakin lama cenderung semakin halus. Obatnya adalah praktik
sadar penuh (mindfuness).
Pahlawan kedamaian tidak
mengenal senjata. Pahlawan kedamaian hanya mengenal cinta. Dengan cinta di hati, jangankan manusia, bahkan ular berbisa pun tidak
tertarik untuk melukai Anda. Terutama karena mereka tidak mencium aroma
permusuhan dalam jiwa Anda. Dan jalan menuju ke sana sederhana, miliki
keberanian untuk mengatakan cukup dalam kehidupan. Setelah rasa berkecukupan
muncul, kemudian ada kasih sayang yang muncul di dalam agar semua mahluk bisa
mengalami rasa damai yang sama. Itulah kehidupan pahlawan kedamaian.
Apakah emosi bisa dihilangkan? Salah satu unsur tubuh biologi adalah
api. Api di biologi memerlukan padanan di psikologi dalam bentuk emosi. Dengan
kata lain, sejauh punya tubuh biologi, sejauh itu juga akan selalu ada emosi.
Ia tidak akan pernah bisa dihilangkan. Apa
yang dilakukan meditasi sederhana, emosi tidak dilenyapkan, melainkan
membangkitkan energi baru yang lebih besar yakni kesadaran. Itu sebabnya, salah
satu arti meditasi adalah menjadi sadar penuh (mindful) setiap saat. Kata
sadar penuh sangat ditekankan karena sifat alami kehidupan seperti sepasang
sayap burung. Bila puncak gunungnya tinggi, maka jurangnya dalam. Di mana ada
kelebihan yang menjulang, di sana ada kekurangan yang juga menakutkan. Dengan
cara ini, pelan perlahan emosi jadi api kecil yang tidak berbahaya.
Apakah rumah jiwa identik dengan kematian? Tentu saja, tapi bukan
kematian dalam arti biasanya. Rumah jiwa identik dengan kematian ego. Di dunia
spiritual mendalam sering terdengar pesan seperti ini: "tatkala ego mati, cinta yang sempurna lahir". Dengan
kata lain, langkah awal membuat jiwa pulang adalah mengecilkan ego, sekaligus
mempersiapkan kelahiran baru berupa cinta yang tidak bersyarat. Konkritnya, setiap arah kehidupan yang bisa membawa
Anda ke arah ego sebaiknya dihindari. Setiap arah kehidupan yang bisa
menyempurnakan cinta sebaiknya diikuti. Itulah jalan pulang ke rumah jiwa
Apa langkah spiritual yang bisa membawa jiwa segera pulang? Mengolah
semua yang terjadi (tanpa merasa bersalah) menjadi sang jalan, itulah
jawabannya. Bentuk tubuh yang tidak menarik sebagai contoh, ia adalah
undangan untuk selalu belajar rendah hati. Rezeki ekonomi yang pas-pasan sebagai
contoh lain, ia adalah pelajaran untuk tidak pernah sombong pada siapa pun.
Pasangan hidup yang bermasalah, ia adalah amplas jiwa yang sangat menghaluskan.
Anak-anak yang bermasalah adalah peluang emas agar diangkat oleh cinta (rise in
love). Dengan cara seperti ini, kehidupan sekarang menjadi kehidupan yang penuh
berkah spiritual, sekaligus menjadi langkah meyakinkan untuk pulang ke rumah
jiwa.
Apa hadiah terbaik bagi anak-anak yang jiwanya dilukai? Meminjam
pengalaman teman-teman yang luka jiwanya mendalam, saat-saat anak luka jiwanya,
yang dicari adalah orang/tempat di mana ia merasa aman/nyaman. Jadi, penting sekali menghadirkan rasa aman di
depan anak-anak yang jiwanya sedang luka. Jangankan memarahi mereka, berbicara
dengan nada sedikit tinggi ke mamanya pun tidak disarankan. Maklum, anaknya
lagi luka. Mengembalikan rasa percaya diri anak yang luka sungguh sebuah tugas
kejiwaan/spiritual yang sangat menantang. Sering kali diperlukan waktu lebih dari
10 thn. Dan itu pun terpontang-panting. Cuman ingat jiwa-jiwa yang indah: "cuaca yang buruk menyisakan pohon-pohon
yang kokoh". Dengan kata lain, kuatkan tekad ke dalam, kalau keluarga Anda
akan bisa melewatinya dan menjadi pohon yang kokoh.
"Anak saya dipukuli teman-temannya
di sekolah, trauma melihat orang...". Menyalahkan orang tidak saja tidak
menyembuhkan, bahkan menambahkan panah baru pada luka jiwa yang sudah ada. Yang
disarankan, konsentrasikan seluruh energi untuk mendekap anak yang sedang luka.
Temani anaknya di rumah dengan penuh kasih sayang. Bila diperlukan, libur dulu
dari sekolah selama setahun tidak apa-apa. Ajak anak jalan-jalan di alam
terbuka agar ia belajar terhubung. Kuncinya sederhana, yakinkan ke anak kalau
dia masih punya tempat berlindung yang aman. Lebih bagus lagi kalau bisa menemukan
teman-teman yang bisa melihat kelebihan dalam diri anak yang sedang luka. Ingat jiwa-jiwa yang indah, tatkala Anda
menyembuhkan, jiwa Anda ikut tersembuhkan.
Bagaimana kalau senyuman kita disalahartikan? Ini kerap terjadi pada
wanita khususnya. Dan gunakan kesalahpahaman seperti ini untuk menjadi lebih
hati-hati. Jangankan di dunia orang biasa, di dunia spiritual pun ada cerita tentang
murid wanita yang diperlakukan tidak pantas oleh Gurunya. Pelajarannya kemudian,
gunakan moment seperti ini untuk
meningkatkan kualitas kepekaan. Peka melihat mata orang, peka melihat senyuman
orang, peka merasakan salaman orang. Berbekalkan kepekaan, lebih mungkin
perjalanan jiwa selamat.
"Ada waktunya dalam hidup
saya kurang percaya diri, bad mood...". Saat-saat bad mood, sedih adalah
saat-saat bagi jiwa di dalam minta didekap. Ia mirip dengan bayi menangis yang
minta didekap ibunya. Untuk itu, kapan
saja kesedihan berkunjung, bayangkan bayi menangis di ulu hati. Kemudian dekap
bayi menangis ini dengan penuh kasih sayang. Kalau Anda orang Bali, boleh
menyanyikan lagu "putri cening ayu, ngijeng cening jumlah...". Atau,
nyanyikan lagu "nina bobo..". Dengan cara seperti ini, Anda belajar
menjadi penyembuh bagi diri Anda. Jangan pernah lupa jiwa-jiwa yang indah: "tatkala Anda mendekap diri Anda apa
adanya, kehidupan mekar seperti bunga indah".
Bila tubuh mengenal makanan bergizi, apa gizi untuk jiwa kita?
Mengelilingi diri dengan orang-orang yang bisa melihat kebaikan dalam diri Anda
membuat jiwa mirip dengan baterai yang diisi ulang. Lebih-lebih bersama
mereka Anda sering tertawa karena hal-hal positif, bukan menertawakan orang.
Lebih dalam lagi kalau Anda menemukan kebahagiaan dalam pelayanan. Ini gizi
jiwa yang mendalam. Dan yang terdalam adalah melaksanakan cinta tanpa berharap
apa-apa. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "tawa
adalah obat termurah, cinta adalah penyembuh jiwa yang terindah"
Bagaimana menjadi orang tua yang indah untuk anak-anak? Sudah lewat
jauh zamannya di mana anak-anak harus menjadi foto copy orang tua, atau harus
memuaskan keinginan orang tua yang tidak tercapai. Misal, ortu gagal jadi
dokter kemudian anak dipaksa sekolah kedokteran. Inilah zamannya di mana menjadi orang tua adalah menjadi pembimbing
agar anak-anak menjadi diri mereka sendiri. Sekali lagi, menjadi diri
mereka sendiri. Tugas orang tua hanya
melihat pertumbuhan anak sejak kecil, kemudian memberitahu jalan-jalan yang
selayaknya mereka ambil. Selebihnya izinkan mereka bertumbuh dengan jalannya.
Meminjam warisan seorang Guru, anak-anak
bukan milik orang tua, mereka adalah titipan masa depan.
Apa itu sukses Guruji?. Bagi anak-anak muda yang masih lapar begini
lapar begitu, sukses adalah pengakuan dari orang-orang. Tidak salah. Cuma hati-hati,
pengakuan membuat Anda mengikuti selera orang. Persoalan waktu Anda akan merasa
terasing dalam tubuh Anda sendiri. Mirip dengan kelinci yang memaksa diri
menjadi kupu-kupu. Aneh, asing, kesepian, begitulah rasanya jiwa di dalam. Untuk
itu, siapkan mental sejak awal belajar
menjadi diri sendiri. Bila pengakuan membuat jiwa terasing dalam tubuh
sendiri, ketekunan untuk menjadi diri
sendiri membuat Anda sangat berkecukupan di dalam. Seperti sebuah cerita
zen. Saat hujan, ayam berteduh di bawah
pohon, bebek mencemplungkan dirinya di kolam. Keduanya mengambil jalan berbeda,
tapi keduanya bahagia apa adanya. Itulah sukses yang mendalam.
"Saya sedang memilih pasangan hidup, bisa dikasi sedikit
pedoman?". Ada pedoman berdasarkan hasil, ada pedoman berdasarkan
proses. Jika hasil pedomannya, pilih yang memiliki kematangan jiwa, dengan
latar belakang yang jelas, bagus kalau sudah mandiri. Cuma hati-hati, semua jiwa
itu bertumbuh. Orang yang matang di hari ini bisa berubah busuk di tahun lain,
orang yang kaya di hari ini bisa jadi miskin di waktu lain. Untuk itu ada
pendekatan proses. Saat memilih ikuti naluri Anda. Ingat yang menikah adalah
Anda bukan orang lain. Dan begitu keputusan dibuat, bangkitkan tekad sangat
kuat untuk mencintai pasangannya, baik saat duka maupun suka. Ingat jiwa-jiwa yang indah, kesuksesan
pernikahan tidak ada di sebuah ujung sana, melainkan tersembunyi pada setiap
senyuman yang Anda pancarkan di sepanjang perjalanan.
Bisa dijelaskan ulang pesan
bahwa 'rasa sakit adalah berkah spiritual yang dibuang semua orang'? Di zaman
keemasan dulu sekali, orang suci bercakap-cakap dengan Tuhan. Abraham di
Yahudi, Arjuna di Hindu adalah sebagai contoh. Di zaman kita yang gelap ini,
semua orang suci dihaluskan dengan rasa sakit yang tidak terkira. Yesus
disalib, nabi Muhammad dilukai oleh suku Quraish, Mahatma Gandhi ditembak.
Pesannya sederhana, di zaman gelap, rasa
sakit adalah cara sang jiwa memurnikan dirinya agar bisa pulang ke rumah
cahaya. Makanya GA Buddha saat pertama kali mengajar, ajaran pertama yang
keluar adalah dukkha (hidup ini berisi banyak hal yang tidak memuaskan). Cuma,
dukkha hanya pintu pembuka agar orang-orang pulang.
Guruji sangat menekankan keluarga sebagai ladang pertumbuhan spiritual,
bagaimana dengan sahabat-sahabat orang suci yang tidak memiliki keluarga?
Sahabat-sahabat yang tidak menikah memang tidak memiliki keluarga biologi seperti
istri, suami, anak, tapi mereka punya keluarga spiritual (sangha, satsang). Dengan
kata lain, tidak banyak bedanya. Yang lebih disarankan adalah menggunakan apa-apa yang ada (punya
keluarga atau tidak) sebagai lahan-lahan pertumbuhan. Suami yang pemarah adalah
Guru kesabaran. Istri yang cerewet adalah amplas yang menghaluskan. Anak-anak yang
bermasalah adalah kesempatan untuk membayar hutang-hutang karma. Dengan cara seperti
ini, semua jalan menjadi jalan pulang
Kenapa pesan 'mengalir' sangat ditekankan? Mirip sekolah, di
tingkat-tingkat awal (SD, SMP) wajah penget itu sangat hitam-putih. Salah
dibuang, benar disimpan. Maklum, di tingkat awal. Begitu Anda bertumbuh jauh
(lebih-lebih S3), Anda bisa melihat kalau semua mengalir. Sampah dalam proses
menjadi bunga. Bunga dalam proses menjadi sampah. Orang jahat di satu hari bisa
jadi baik di lain hari. Berdebat tidak berdebat, demikianlah hukumnya. Ini yang
disebut God as a law (Tuhan sebagai sebuah hukum). Keyakinan berlebihan tentang sesuatu yang dianggap benar (lebih-lebih
berani mencaci orang lain) membuat Anda gagal mengalir. Sekaligus membuat jiwa menderita. Melalui ajaran "mengalir", Anda
diundang untuk menyatu dengan kesempurnaan saat ini. Ingat jiwa-jiwa yang
indah, semuanya adalah tarian kesempurnaan yang sama.
"Saya dilarang
menggunakan kata Tuhan, katanya kalau dibalik jadi hantu...". Di tingkat-tingkat
awal, agama-agama memang banyak larangan. Ia mirip dengan anak-anak kecil yang
mesti dilarang begini-begitu agar mereka selamat. Maklum, masih kanak-kanak.
Tapi begitu bertumbuh dewasa, jumlah larangan jauh lebih kecil. Hal yang sama
juga terjadi dengan konsep Tuhan. Di
awal-awal, Tuhan sangat disakralkan. Tapi begitu seseorang bertumbuh dewasa, ia
akan melihat wajah Tuhan yang bersahabat, pemaaf, penuh pengampunan. Sekarang
terpulang ke Anda, Anda termasuk jiwa kanak-kanak, atau sudah dewasa
Kenapa orang-orang dengan pencapaian spiritual tingkat tinggi suka
tersenyum? Senyuman lebih dari sekadar bibir yang melengkung. Senyuman adalah
cermin persahabatan seseorang dengan kehidupan. Lebih dari itu, tatkala
seseorang tersenyum, ia sedang memancarkan cahaya pengertian pada luka-luka
jiwa di dalam, sekaligus pada perbedaan-perbedaan yang ada di luar. Sebagai
akibatnya, jiwa tidak saja sembuh, tapi juga utuh. Ingat jiwa-jiwa yang indah: "menjadi spiritual adalah menjadi
pelayan rendah hati di depan kehidupan"
Seorang Guru karate tingkat
tinggi di pulau Okinawa Jepang pernah mendadak dicegat dan ditantang berkelahi
oleh tentara Amerika yang sedang mabuk. Dengan merunduk senyum, Guru karate ini
menghindar dan menjauh. Melihat pemandangan seperti ini, esok harinya salah
satu muridnya protes: "kenapa tidak dihajar saja tentara mabuk semalam
Guru?". Dengan tersenyum Guru karate ini menjawab: "belajar karate adalah
belajar tersenyum di depan kehidupan". Inilah contoh jiwa yang indah, kelebihan ada tidak untuk menghancurkan
kehidupan, melainkan untuk merawat kehidupan.
"Pasangan hidup saya
bertemperamen tinggi, dan semakin tua kelihatannya semakin parah..".
Semakin tua umur kita, semakin sedikit pilihan yang tersedia. Dan diantara
sedikit pilihan yang tersedia, yang paling disarankan adalah mengolah apa saja
yang dimiliki di umur tua sebagai sang jalan. Ingat jiwa-jiwa yang indah, Tuhan bisa hadir dengan berbagai wajah.
Termasuk dengan wajah yang tidak menyenangkan. Cuman wajah tidak menyenangkan
bukan berarti Tuhan sedang marah. Sekali lagi bukan! Melainkan Tuhan sedang
melatih Anda jadi halus dan lembut. Mirip dengan apa yang dilakukan amplas
pada kayu, pasangan yang pemarah sedang mengamplas jiwa Anda jadi halus dan mulus.
Sehinga saat waktunya pulang ke rumah kematian, yang Anda persembahkan pada
Tuhan adalah sebuah jiwa yang sangat indah.
"Saya sering dikejar
memori masa lalu berkaitan dengan pacar zaman dulu...". Ciri utama jiwa-jiwa gelisah, selalu
mengira kebahagiaan bisa ditemukan dengan mendapatkan apa-apa yang belum
didapatkan. Sebagai akibatnya, jiwa akan terus menerus berkejaran seperti
kucing mengejar ekornya. Biasanya baru berhenti mengejar kalau mati, atau sakit
keras seperti stroke. Sebelum itu terjadi, coba
belajar merasa damai dan berkecukupan dengan apa-apa yang Anda punya sekarang.
Caranya, selalu lihat sisi-sisi indah dari pasangan Anda, selalu perhatikan
sisi-sisi baik dari anak-anak Anda. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, pahlawan kedamaian adalah ia yang berani mengatakan CUKUP
pada kehidupan.
Meminjam penemuan psikolog
Sigmund Freud, luka-luka2 jiwa yang
terjadi di umur 0 hingga 10 tahun memberikan warna dominan pada pertumbuhan
jiwa kemudian. Luka-luka jiwa ini seperti menyisakan sampah bagi kita
semua. Cuman, bila jiwa-jiwa gelisah mencoba membuang sampah-sampah ini dan tidak
berhasil, murid-murid di jalan meditasi
tekun sekali mengolah sampah-sampah ini menjadi bunga-bunga yang indah. Caranya, selalu lihat sisi berkahnya,
ambil pelajaran-pelajarannya. Sebut saja Anda banyak dipukuli saat kecil,
gunakan memori rasa sakit ini sebagai sebuah janji untuk tidak menyakiti siapa-siapa,
sekaligus merawat setiap mahluk di sekeliling Anda. Dengan cara ini, luka jiwa
justru membuat jiwa semakin bercahaya.
"Apa itu Guru yoga Guruji?". Ia adalah salah satu praktik
spiritual mendalam. Kapan saja Anda sudah menemukan siapa Guru sejati Anda (entah
muncul berkali-kali dalam mimpi, entah menangis menggigil hanya melihat muka
atau mendengar namanya, merasakan Guru seperti ibu yang dicari selama
berkehidupan-berkehidupan, dll), kemudian kuatkan tekad untuk melaksanakan apa
yang diajarkan. Bentuk Guru yoga yang sederhana yang bisa diceritakan ke publik
mirip seperti ini. Guru adalah cetakan (molding), murid adalah tanah liat.
Simpelnya, apa pun yang dikatakan dan dilakukan Guru, ikuti tanpa keraguan sama
sekali. Ini yang dilakukan oleh Bima kepada Drona, ini juga yang dilakukan
Milarepa yang berguru pada Marpa.
"Kenapa saya sulit sekali tersenyum Guruji, apakah itu pertanda
jiwa saya gelap?". Tidak
selalu. Kesulitan tersenyum mungkin disebabkan karena Anda hidup terlalu lama dalam
lingkungan yang rasa percaya satu sama lain itu rendah. Sehingga tersenyum
bisa membawa Anda menjadi celaka. Untuk itu, belajar mengelilingi diri dengan orang-orang yang bisa melihat cahaya dalam
diri Anda. Maksudnya, orang-orang yang bisa melihat sisi-sisi baik dari
diri Anda. Mirip dengan mengelilingi diri dengan bunga, lama-lama aroma bunga
tersisa di tubuh Anda. Ingat jiwa-jiwa yang
indah, senyuman adalah cara sang jiwa di dalam untuk memberi tahu kalau hidup
Anda kaya makna dan kaya rasa.
"Masa lalu yang kelabu di
keluarga membuat saya sangat tergantung pada pasangan hidup. Sedikit saja ia
menaik suaranya, saya bisa sedih berhari-hari...". Kita semua punya luka
jiwa. Sekali lagi, kita semua. Dan bila
mau tumbuh dewasa, serta tidak menghabiskan sisa hidup ini dengan kesedihan,
disarankan untuk mengolah luka jiwa menjadi serangkaian cahaya. Caranya,
fokus pada pelajaran-pelajaran yang dihadirkan oleh masa lalu. Misal, Anda
ditelantarkan di masa kecil oleh keluarga, sekarang gunakan rasa sakit
ditelantarkan tersebut untuk merawat anak-anak, keluarga, atau mahluk-mahluk
lain. Dengan cara seperti ini, di satu sisi Anda sedang mengobati luka jiwa, di
lain sisi Anda menemukan hidup Anda semakin tua semakin bermakna.
Ini tips menjadi penyembuh
bagi diri sendiri. Belajar dari banyak
sekali sahabat yang sakit begini sakit begitu di sesi-sesi meditasi, ada satu ciri yang terlihat dominan yakni pikiran
yang kaku dan baku. Cirinya, memperkosa
kehidupan agar sama dengan keinginan mereka. Suami harus begini, istri
mesti begitu, anak-anak sangat tidak memuaskan. Sarannya kemudian, belajar melatih pikiran agar mengalir.
Apa yang disebut buruk serupa sampah organik, nanti akan jadi bunga. Apa yang
disebut menyenangkan mirip bunga, nanti ia akan jadi sampah. Tersenyum dengan senyuman yang sama pada
setiap aliran kehidupan, itulah pikiran yang mengalir. Seorang penyembuh
menitipkan pesan seperti ini: "menerima tanpa menyalahkan, itulah titik
balik kesembuhan".
Kenapa semakin tekun belajar spiritual godaannya semakin besar?
Mirip dengan pohon, semakin tinggi pohonnya semakin panas cahaya matahari
menyengat . Artinya, kalau Anda diberi
godaan yang semakin besar sejujurnya ia sebuah tanda kalau Anda sedang dibikin
mekar oleh sang Cahaya. Ia terasa lebih panas dari biasanya karena Anda
belum biasa. Sarannya kemudian, setiap kali Anda dicoba dan digoda, bayangkan
Anda adalah sekuntum bunga yang sedang dibuat mekar oleh cahaya matahari panas.
Seorang bule dari negeri yang
jauh terpesona sekali dengan judul Bali sebagai pulau surga, kemudian ia dengan
polosnya mengira kalau semua yang ada di Bali itu membuat ia bisa masuk surga.
Ringkasnya, ia menikah sama pria Bali. Setelah menikah baru ia tahu, kalau
harapan jauh lebih tinggi dari kenyataan. Meminjam warisannya filsuf Goethe: "manusia menemukan di bumi apa-apa yang
ia simpan di dalam hatinya". Simpelnya, kalau hati Anda penuh dengan
cinta, kebajikan, belas kasih, bahkan di neraka pun Anda akan menemukan
kedamaian.
Apa ada kehidupan yng bebas sepenuhnya dari penderitaan? Kalau makna tanpa penderitaan adalah tanpa
penyakit, tanpa usia tua, tanpa kematian, tentu saja tidak ada. Bahkan
nabi, Avatara, Buddha pun mengalami kematian. Yang dilakukan mahluk tercerahkan
bukan melawan penderitaan, tapi menggunakan penderitaan sebagai kekuatan
transformatif agar jiwa terbebas kemudian. Penderitaan diperlakukan sebagai
roket yang mendorong pesawat luar angkasa agar meluncur keluar dari orbit.
Caranya, gunakan penderitaan sebagai
bahan untuk melihat betapa labilnya kesenangan-kesenangan indrawi. Kemudian
berpindah dari kapal kesenangan indrawi menuju olah meditasi sebagai perahu untuk
menyeberang ke pulau seberang bernama kedamaian.
Apa rahasia sederhana kebahagiaan? Rahasia sederhana kebahagiaan adalah
belajar berhenti mengeluh. Ingat jiwa-jiwa yang indah, tatkala Anda mengeluh,
korban pertamanya adalah Anda sendiri. Sejumlah riset di negara-negara maju
menunjukkan, lebih dari 75 % orang yang datang ke rumah sakit disebabkan oleh
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan stres. Dengan kata lain, mengurangi keluhan adalah mengurangi resiko
terkena penyakit. Disamping itu, di zaman ini, satu-satunya orang yang bisa peduli sepenuhnya pada diri Anda adalah
diri Anda sendiri
Apakah kesabaran ada batasnya? Sejauh
kita memiliki badan manusia, salama itu juga kesabaran mengenal batas. Tapi
akan lebih indah lagi kalau ruang-ruang kesabaran itu diperlebar dari hari ke
hari. Caranya dengan cara mempraktikkan kesadaran. Konkritnya, apa pun
aliran kehidupan, biarkan ia mengalir alami tanpa diintervensi. Ia mirip dengan
seseorang yang berdiri di pinggir sungai, kesenangan mirip bunga yang hanyut,
kesedihan serupa sampah yang hanyut. Keduanya hanya disaksikan, itulah praktik
kesadaran yang melonggarkan kesabaran.
Bagaimana caranya agar saya bisa dekat dengan Tuhan? Tuhan bisa muncul dengan berbagai wajah,
tergantung tingkat kedewasaan seseorang. Bagi pemula, Tuhan digambarkan sebagai
pelindung. Bagi mereka yang mulai tumbuh dewasa, Tuhan dianggap sebagai
pencipta banyak keajaiban. Ini yang menyebabkan banyak orang berdagang doa.
Murid-murid di jalan pengetahuan menyebut Tuhan sebagai kedamaian (shanti).
Bagi jiwa-jiwa yang sudah pulang, sebagian enggan bercerita soal Tuhan. Bukan karena
alasan begini-begitu, tapi karena setiap
upaya menjelaskan Tuhan dengan kata-kata menjauhkan seseorang dengan Tuhan.
Apa kesalahan berbahaya (black mistake) di dunia spiritual? Membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh orang
suci (arahat), melukai mahluk Agung (Bodhisattva atau Vyuthana), membuat
keluarga spiritual (sangha) bubar. Yang sulit dikenali adalah yang ke-4.
Terutama karena sulit mengenali siapa yang jadi Bodhisttva. Karena Bodhisattva
bisa lahir mengenakan baju apa saja, termasuk bisa mengenakan tubuh binatang. Yang
lebih rumit lagi adalah kata melukai. Bagi Anda mungkin hanya bercanda atau
bertanya, tapi siapa tahu di hati seorang Bodhisattva itu sangat melukai.
Belajar spiritual bukanlah belajar agar merasa senang selama-lamanya,
belajar spiritual adalah belajar agar "tersenyum" selama-lamanya.
Bukan sembarang senyuman, tapi senyuman yang disertai oleh pengertian mendalam
kalau semuanya (sedih-senang, duka-suka, dicaci-dipuji) mengalir sesuai
hukumnya masing-masing. Ia sesederhana aliran malam dan siang. Untuk itu,
apa saja boleh terjadi dalam kehidupan, ingat untuk selalulah tersenyum jiwa-jiwa
yang indah.
Apa hadiah terindah yang bisa diberikan pada orang yang dicintai? Awali
dengan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka. Ingat jiwa-jiwa yang indah,
tatkala Anda memaafkan, Anda juga sedang membuat beban-beban jiwa semakin
ringan. Setelah memaafkan, terima mereka apa adanya. Sesederhana menerima
bunga kamboja di tempat kering, bunga lotus di tempat yang basah. Anehnya,
tatkala orang-orang yang dicintai dirawat seperti ini, yang pertama kali bunga
jiwanya mekar adalah bunga jiwa Anda.
Di salah satu akun fb penulis
spiritual tingkat dunia, ada pesan keras berbunyi seperti ini: "Anda semua
sudah salah kaprah mengerti Tuhan". Sedih tentu saja membaca pesan ini.
Sejujurnya, Tuhan yang kita temukan
sangat tergantung pada kebersihan hati kita masing-masing. Ia yang pemarah
menemukan Tuhan yang juga pemarah. Ia yang pemurah menemukan Tuhan yang juga
pemurah. Sarannya kemudian, dunia sudah terlalu panas oleh kekerasan. Untuk
itu belajarlah menemukan wajah Tuhan yang
sejuk dan lembut. Ingat jiwa-jiwa yang indah, Anda adalah kelembutan yang ada
di bumi untuk berbagi kelembutan.
Pahlawan kedamaian tidak mengenal senjata, mereka hanya punya cinta.
Bila senjata adalah alatnya kemarahan, cinta adalah bunganya keindahan.
Terinspirasi dari sini, apa pun keseharian Anda, dari kerja hingga doa, ingat
selalu untuk menuangkan beberapa sendok cinta ke dalamnya. Persoalan waktu Anda
akan mengalami, apa pun yang disentuh
cinta ia akan bercahaya.
Seorang Guru karate tingkat tinggi di pulau Okinawa Jepang pernah mendadak dicegat dan ditantang berkelahi oleh tentara Amerika yang sedang mabuk. Dengan merunduk senyum, Guru karate ini menghindar dan menjauh. Melihat pemandangan seperti ini, esok harinya salah satu muridnya protes: "kenapa tidak dihajar saja tentara mabuk semalam Guru?". Dengan tersenyum Guru karate ini menjawab: "belajar karate adalah belajar tersenyum di depan kehidupan". Inilah contoh jiwa yang indah, kelebihan ada tidak untuk menghancurkan kehidupan, melainkan untuk merawat kehidupan.
Belahan jiwa adalah ia yang bisa melihat kemarahan Anda sebagai lumpur yang sedang berevolusi menjadi bunga Teratai. Ingat jiwa-jiwa yang indah, seperti menemukan permata bercahaya. Diperlukan waktu lama, perjuangan panjang untuk menemukan permata. Hal yang sama terjadi dengan upaya Anda untuk membuat pasangan hidup mengerti Anda. Butuh waktu, kesabaran. Ia yang tekun, tulus, suatu hari bisa menemukan permata kehidupan dalam bentuk menua yang indah.
Apa ada obat spiritual yang bisa menyembuhkan banyak penyakit kejiwaan? Ada, obat itu bernama keikhlasan. Sedihnya, menjadi ikhlas di zaman ini susah. Terutama karena ego manusia cenderung membesar. Jangankan orang sukses dan kaya, orang yang gagal dan miskin pun ada yang egonya besar. Sarannya kemudian, bila mau meminum obat keikhlasan, belajar memperkecil ego. Menyapu, mengepel, memungut sampah adalah sebagai bentuk latihan.
Seorang Guru karate tingkat tinggi di pulau Okinawa Jepang pernah mendadak dicegat dan ditantang berkelahi oleh tentara Amerika yang sedang mabuk. Dengan merunduk senyum, Guru karate ini menghindar dan menjauh. Melihat pemandangan seperti ini, esok harinya salah satu muridnya protes: "kenapa tidak dihajar saja tentara mabuk semalam Guru?". Dengan tersenyum Guru karate ini menjawab: "belajar karate adalah belajar tersenyum di depan kehidupan". Inilah contoh jiwa yang indah, kelebihan ada tidak untuk menghancurkan kehidupan, melainkan untuk merawat kehidupan.
"Pasangan hidup saya
bertemperamen tinggi, dan semakin tua kelihatannya semakin parah..".
Semakin tua umur kita, semakin sedikit pilihan yang tersedia. Dan diantara
sedikit pilihan yang tersedia, yang paling disarankan adalah mengolah apa saja
yang dimiliki di umur tua sebagai sang jalan. Ingat jiwa-jiwa yang indah, Tuhan bisa hadir dengan berbagai wajah.
Termasuk dengan wajah yang tidak menyenangkan. Cuman wajah tidak menyenangkan
bukan berarti Tuhan sedang marah. Sekali lagi bukan! Melainkan Tuhan sedang
melatih Anda jadi halus dan lembut. Mirip dengan apa yang dilakukan amplas
pada kayu, pasangan yang pemarah sedang mengamplas jiwa Anda jadi halus dan mulus.
Sehinga saat waktunya pulang ke rumah kematian, yang Anda persembahkan pada
Tuhan adalah sebuah jiwa yang sangat indah.
"Saya sering dikejar
memori masa lalu berkaitan dengan pacar zaman dulu...". Ciri utama jiwa-jiwa gelisah, selalu
mengira kebahagiaan bisa ditemukan dengan mendapatkan apa-apa yang belum
didapatkan. Sebagai akibatnya, jiwa akan terus menerus berkejaran seperti
kucing mengejar ekornya. Biasanya baru berhenti mengejar kalau mati, atau sakit
keras seperti stroke. Sebelum itu terjadi, coba
belajar merasa damai dan berkecukupan dengan apa-apa yang Anda punya sekarang.
Caranya, selalu lihat sisi-sisi indah dari pasangan Anda, selalu perhatikan
sisi-sisi baik dari anak-anak Anda. Ingat
jiwa-jiwa yang indah, pahlawan kedamaian adalah ia yang berani mengatakan CUKUP
pada kehidupan.
Meminjam penemuan psikolog
Sigmund Freud, luka-luka2 jiwa yang
terjadi di umur 0 hingga 10 tahun memberikan warna dominan pada pertumbuhan
jiwa kemudian. Luka-luka jiwa ini seperti menyisakan sampah bagi kita semua.
Cuman, bila jiwa-jiwa gelisah mencoba membuang sampah-sampah ini dan tidak
berhasil, murid-murid di jalan meditasi
tekun sekali mengolah sampah-sampah ini menjadi bunga-bunga yang indah. Caranya, selalu lihat sisi berkahnya,
ambil pelajaran-pelajarannya. Sebut saja Anda banyak dipukuli saat kecil,
gunakan memori rasa sakit ini sebagai sebuah janji untuk tidak menyakiti siapa-siapa,
sekaligus merawat setiap mahluk di sekeliling Anda. Dengan cara ini, luka jiwa
justru membuat jiwa semakin bercahaya.
"Apa itu Guru yoga Guruji?". Ia adalah salah satu praktik
spiritual mendalam. Kapan saja Anda sudah menemukan siapa Guru sejati Anda
(entah muncul berkali-kali dalam mimpi, entah menangis menggigil hanya melihat
muka atau mendengar namanya, merasakan Guru seperti ibu yang dicari selama
berkehidupan-berkehidupan, dll), kemudian kuatkan tekad untuk melaksanakan apa
yang diajarkan. Bentuk Guru yoga yang sederhana yang bisa diceritakan ke publik
mirip seperti ini. Guru adalah cetakan (molding), murid adalah tanah liat.
Simpelnya, apa pun yang dikatakan dan dilakukan Guru, ikuti tanpa keraguan sama
sekali. Ini yang dilakukan oleh Bima kepada Drona, ini juga yang dilakukan
Milarepa yang berguru pada Marpa.
"Kenapa saya sulit sekali tersenyum Guruji, apakah itu pertanda
jiwa saya gelap?". Tidak
selalu. Kesulitan tersenyum mungkin disebabkan karena Anda hidup terlalu lama dalam
lingkungan yang rasa percaya satu sama lain itu rendah. Sehingga tersenyum
bisa membawa Anda menjadi celaka. Untuk itu, belajar mengelilingi diri dengan orang-orang yang bisa melihat cahaya dalam
diri Anda. Maksudnya, orang-orang yang bisa melihat sisi-sisi baik dari
diri Anda. Mirip dengan mengelilingi diri dengan bunga, lama-lama aroma bunga
tersisa di tubuh Anda. Ingat jiwa-jiwa yang
indah, senyuman adalah cara sang jiwa di dalam untuk memberi tahu kalau hidup
Anda kaya makna dan kaya rasa.
"Masa lalu yang kelabu di
keluarga membuat saya sangat tergantung pada pasangan hidup. Sedikit saja ia
menaik suaranya, saya bisa sedih berhari-hari...". Kita semua punya luka
jiwa. Sekali lagi, kita semua. Dan bila
mau tumbuh dewasa, serta tidak menghabiskan sisa hidup ini dengan kesedihan,
disarankan untuk mengolah luka jiwa menjadi serangkaian cahaya. Caranya,
fokus pada pelajaran-pelajaran yang dihadirkan oleh masa lalu. Misal, Anda
ditelantarkan di masa kecil oleh keluarga, sekarang gunakan rasa sakit
ditelantarkan tersebut untuk merawat anak-anak, keluarga, atau mahluk-mahluk
lain. Dengan cara seperti ini, di satu sisi Anda sedang mengobati luka jiwa, di
lain sisi Anda menemukan hidup Anda semakin tua semakin bermakna.
Ini tips menjadi penyembuh
bagi diri sendiri. Belajar dari banyak
sekali sahabat yang sakit begini sakit begitu di sesi-sesi meditasi, ada satu ciri yang terlihat dominan yakni
pikiran yang kaku dan baku. Cirinya, memperkosa
kehidupan agar sama dengan keinginan mereka. Suami harus begini, istri
mesti begitu, anak-anak sangat tidak memuaskan. Sarannya kemudian, belajar melatih pikiran agar mengalir.
Apa yang disebut buruk serupa sampah organik, nanti akan jadi bunga. Apa yang
disebut menyenangkan mirip bunga, nanti ia akan jadi sampah. Tersenyum dengan senyuman yang sama pada
setiap aliran kehidupan, itulah pikiran yang mengalir. Seorang penyembuh
menitipkan pesan seperti ini: "menerima tanpa menyalahkan, itulah titik
balik kesembuhan".
Kenapa semakin tekun belajar spiritual godaannya semakin besar?
Mirip dengan pohon, semakin tinggi pohonnya semakin panas cahaya matahari
menyengat . Artinya, kalau Anda diberi
godaan yang semakin besar sejujurnya ia sebuah tanda kalau Anda sedang dibikin
mekar oleh sang Cahaya. Ia terasa lebih panas dari biasanya karena Anda
belum biasa. Sarannya kemudian, setiap kali Anda dicoba dan digoda, bayangkan
Anda adalah sekuntum bunga yang sedang dibuat mekar oleh cahaya matahari panas.
Seorang bule dari negeri yang
jauh terpesona sekali dengan judul Bali sebagai pulau surga, kemudian ia dengan
polosnya mengira kalau semua yang ada di Bali itu membuat ia bisa masuk surga.
Ringkasnya, ia menikah sama pria Bali. Setelah menikah baru ia tahu, kalau
harapan jauh lebih tinggi dari kenyataan. Meminjam warisannya filsuf Goethe: "manusia menemukan di bumi apa-apa yang
ia simpan di dalam hatinya". Simpelnya, kalau hati Anda penuh dengan
cinta, kebajikan, belas kasih, bahkan di neraka pun Anda akan menemukan
kedamaian.
Apa ada kehidupan yng bebas sepenuhnya dari penderitaan? Kalau makna tanpa penderitaan adalah tanpa
penyakit, tanpa usia tua, tanpa kematian, tentu saja tidak ada. Bahkan
nabi, Avatara, Buddha pun mengalami kematian. Yang dilakukan mahluk tercerahkan
bukan melawan penderitaan, tapi menggunakan penderitaan sebagai kekuatan
transformatif agar jiwa terbebas kemudian. Penderitaan diperlakukan sebagai
roket yang mendorong pesawat luar angkasa agar meluncur keluar dari orbit.
Caranya, gunakan penderitaan sebagai
bahan untuk melihat betapa labilnya kesenangan-kesenangan indrawi. Kemudian
berpindah dari kapal kesenangan indrawi menuju olah meditasi sebagai perahu
untuk menyeberang ke pulau seberang bernama kedamaian.
Apa rahasia sederhana kebahagiaan? Rahasia sederhana kebahagiaan adalah
belajar berhenti mengeluh. Ingat jiwa-jiwa yang indah, tatkala Anda mengeluh,
korban pertamanya adalah Anda sendiri. Sejumlah riset di negara-negara maju
menunjukkan, lebih dari 75 % orang yang datang ke rumah sakit disebabkan oleh
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan stres. Dengan kata lain, mengurangi keluhan adalah mengurangi resiko
terkena penyakit. Disamping itu, di zaman ini, satu-satunya orang yang bisa peduli sepenuhnya pada diri Anda adalah
diri Anda sendiri
Apakah kesabaran ada batasnya? Sejauh
kita memiliki badan manusia, salama itu juga kesabaran mengenal batas. Tapi
akan lebih indah lagi kalau ruang-ruang kesabaran itu diperlebar dari hari ke
hari. Caranya dengan cara mempraktikkan kesadaran. Konkritnya, apa pun
aliran kehidupan, biarkan ia mengalir alami tanpa diintervensi. Ia mirip dengan
seseorang yang berdiri di pinggir sungai, kesenangan mirip bunga yang hanyut,
kesedihan serupa sampah yang hanyut. Keduanya hanya disaksikan, itulah praktik
kesadaran yang melonggarkan kesabaran.
Bagaimana caranya agar saya bisa dekat dengan Tuhan? Tuhan bisa muncul dengan berbagai wajah,
tergantung tingkat kedewasaan seseorang. Bagi pemula, Tuhan digambarkan sebagai
pelindung. Bagi mereka yang mulai tumbuh dewasa, Tuhan dianggap sebagai
pencipta banyak keajaiban. Ini yang menyebabkan banyak orang berdagang doa.
Murid-murid di jalan pengetahuan menyebut Tuhan sebagai kedamaian (shanti).
Bagi jiwa-jiwa yang sudah pulang, sebagian enggan bercerita soal Tuhan. Bukan karena
alasan begini-begitu, tapi karena setiap
upaya menjelaskan Tuhan dengan kata-kata menjauhkan seseorang dengan Tuhan.
Apa kesalahan berbahaya (black mistake) di dunia spiritual? Membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh orang
suci (arahat), melukai mahluk Agung (Bodhisattva atau Vyuthana), membuat
keluarga spiritual (sangha) bubar. Yang sulit dikenali adalah yang ke-4.
Terutama karena sulit mengenali siapa yang jadi Bodhisttva. Karena Bodhisattva
bisa lahir mengenakan baju apa saja, termasuk bisa mengenakan tubuh binatang. Yang
lebih rumit lagi adalah kata melukai. Bagi Anda mungkin hanya bercanda atau
bertanya, tapi siapa tahu di hati seorang Bodhisattva itu sangat melukai.
Belajar spiritual bukanlah belajar agar merasa senang selama-lamanya,
belajar spiritual adalah belajar agar "tersenyum" selama-lamanya.
Bukan sembarang senyuman, tapi senyuman yang disertai oleh pengertian mendalam
kalau semuanya (sedih-senang, duka-suka, dicaci-dipuji) mengalir sesuai
hukumnya masing-masing. Ia sesederhana aliran malam dan siang. Untuk itu,
apa saja boleh terjadi dalam kehidupan, ingat untuk selalulah tersenyum jiwa-jiwa
yang indah.
Apa hadiah terindah yang bisa diberikan pada orang yang dicintai? Awali
dengan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka. Ingat jiwa-jiwa yang indah,
tatkala Anda memaafkan, Anda juga sedang membuat beban-beban jiwa semakin
ringan. Setelah memaafkan, terima mereka apa adanya. Sesederhana menerima
bunga kamboja di tempat kering, bunga lotus di tempat yang basah. Anehnya,
tatkala orang-orang yang dicintai dirawat seperti ini, yang pertama kali bunga
jiwanya mekar adalah bunga jiwa Anda.
Di salah satu akun fb penulis
spiritual tingkat dunia, ada pesan keras berbunyi seperti ini: "Anda semua
sudah salah kaprah mengerti Tuhan". Sedih tentu saja membaca pesan ini.
Sejujurnya, Tuhan yang kita temukan
sangat tergantung pada kebersihan hati kita masing-masing. Ia yang pemarah
menemukan Tuhan yang juga pemarah. Ia yang pemurah menemukan Tuhan yang juga
pemurah. Sarannya kemudian, dunia sudah terlalu panas oleh kekerasan. Untuk
itu belajarlah menemukan wajah Tuhan
yang sejuk dan lembut. Ingat jiwa-jiwa yang indah, Anda adalah kelembutan yang
ada di bumi untuk berbagi kelembutan.
Pahlawan kedamaian tidak mengenal senjata, mereka hanya punya cinta.
Bila senjata adalah alatnya kemarahan, cinta adalah bunganya keindahan.
Terinspirasi dari sini, apa pun keseharian Anda, dari kerja hingga doa, ingat
selalu untuk menuangkan beberapa sendok cinta ke dalamnya. Persoalan waktu Anda
akan mengalami, apa pun yang disentuh
cinta ia akan bercahaya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jiwa Anda bisa
secantik bunga lavender kalau Anda tidak pernah lelah untuk memaafkan.
Tanpa kemarahan,
kehidupan penuh dengan keindahan.
Emosi boleh naik
turun, tapi Anda tetap menjadi cahaya yang menyaksikan.
Terkecuali kalau
Anda belajar bersyukur, Anda tidak akan pernah mengerti keindahan secara
mendalam. Anda adalah cahaya yang ada di sini untuk membuat dunia penuh cahaya.
Bila Anda tidak
melihat cahaya di dalam hati, Anda tidak akan menemukannya setelah mati.
Cinta menemukan
kebahagiaan di kedalaman pelayanan
Cinta itu memungkinkan
jiwa untuk terbang.
Cinta adalah cara
cahaya untuk menyehatkan jiwa.
Surga kedamaian
milik mereka yang selalu memafkan dan memberi.
Seni kedamaian
adalah seni untuk merasakan momen saat ini apa adanya.
Meditasi adalah
seni menerima semuanya secara total.
Meditasi adalah
seni untuk menjadi tidak bersalah.
Meditasi membual
pikiran menjadi lembut, kasih sayang membuat hati lembut.
Doa yang menggetarkan
datang dari hati.
Keheningan adalah
jembatan pendek hubungan spritual.
Teman sejati
adalah orang yang memahami keheningan Anda.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Belahan jiwa adalah ia yang bisa melihat kemarahan Anda sebagai lumpur yang sedang berevolusi menjadi bunga Teratai. Ingat jiwa-jiwa yang indah, seperti menemukan permata bercahaya. Diperlukan waktu lama, perjuangan panjang untuk menemukan permata. Hal yang sama terjadi dengan upaya Anda untuk membuat pasangan hidup mengerti Anda. Butuh waktu, kesabaran. Ia yang tekun, tulus, suatu hari bisa menemukan permata kehidupan dalam bentuk menua yang indah.
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bisa melihat cahaya dalam
diri Anda. Cara ini tidak saja menyembuhkan diri Anda, tapi juga menyembuhkan
lingkungan. Jangankan orang biasa, bahkan orang-orang suci pun memiliki
keluarga spiritual (sangha, satsang). Tujuannya sederhana, agar jiwa selalu
berbagi cahaya. Ingat jiwa-jiwa yang
indah, Anda adalah cinta yang ada di sini untuk berbagi cahaya.
Ukuran terbaik cinta adalah mencintai tanpa pernah mengukurnya,
demikian sering terdengar diantara para pencinta. Bahayanya menghitung-hitung
cinta, ia mudah menimbulkan kecewa. Dan kekecewaan adalah ibu banyak
penderitaan. Yang disarankan adalah meniru cinta seorang ibu kepada putra
tunggalnya. Dalam bahasa sederhana tapi dalam: "berkah cinta adalah cinta itu sendiri"
"Hati adalah tempat suci, cinta adalah tirtha", demikian
pernah terdengar di pancuran mata air di dalam. Sebagian manusia memang
menyembah tempat suci di luar. Sesuatu yang layak dihormati. Dan bagi penggali
ke dalam diri yang sudah menggali jauh, suatu hari akan menemukan, tempat suci
yang dicari juga mencari. Serta yang dicari ada di dalam diri.
Tanpa rasa berkecukupan, tidak
ada satu pun jalan yang bisa membimbing Anda menuju kedamaian mendalam.
Jangankan uang dan barang, bahkan pencapaian spiritual pun layak untuk diberi
judul "cukup". Untuk kemudian terjun ke dunia pelayanan. Ingat jiwa-jiwa yang indah : "rasa
berkecukupan adalah lentera di dalam yang tidak bisa ditiup oleh angin mana
pun"
Orang tua suka menghakimi masa
kini dengang kerangka masa lalu. Remaja hanya tertarik dengan masa depan.
Demikianlah potret kesenjangan generasi di mana-mana. Tetua Bali punya saran
sederhana: "maulu ke tengah".
Ia yang mau berjumpa hulu sungai kedamaian, disarankan kembali ke tengah. Dan
menemukan titik tengah ini, mirip dengan menemukan keseimbangan naik sepeda, hanya bisa ditemukan kalau seseorang tekun
"melaksanakan" sang ajaran. Mengerti dengan melaksanakan (bukan
membicarakan), itulah jalan tengah.
Rasa sakit adalah hadiah spiritual yang dibuang oleh nyaris semua
orang. Padahal, bila tekun dan tulus di depan rasa sakit, rasa sakit sangat
memurnikan dan menyempurnakan jiwa. Sebuah peran yang tidak bisa dilakukan
oleh buku suci dan Guru suci. Oleh karena itu, kapan saja rasa sakit menggoda
demikian hebatnya, ucapkan mantra berikut setulus-tulusnya : "saya berlindung pada rasa sakit
sakral yang ada di dalam diri"
Ia yang merawat lingkungannya juga dirawat oleh lingkungan. Oleh karena
itu, belajar merawat tanaman, binatang, tetangga di sekitar Anda semampunya.
Asal Anda cerdas melakukannya, Anda akan mirip dengan orang kaya yang rumahnya
dijaga tentara. Bila tentara yang menjaga rumah orang kaya membawa senjata, ia yang merawat lingkungannya akan dijaga
oleh cinta.
Keheningan adalah taman di
mana bunga cinta tidak bersyarat (unconditional love) bisa mekar. Untuk itu,
bila ada waktu, sesedikit apa pun, belajar memasuki gerbang keheningan. Yang
lebih perlu untuk hening adalah pikiran, bukan mulut. Pikiran disebut hening saat ia bebas dari keluhan, bebas dari
penghakiman, bebas dari keakuan yang menyebut diri lebih begini lebih begitu.
Saat pikiran hening/bening, di sana bunga unconditional love mekar.
Apa rahasia di balik keluarga bahagia? Keluarga bukanlah taman
bunga plastik, yang begitu ditanam langsung berbunga indah selama-lamanya.
Keluarga lebih menyerupai taman alami. Semua pihak sedang bertumbuh. Dan taman
keluarga akan bertumbuh indah kalau kita rajin saling menyirami. Caranya, belajar peka pada ciri-ciri unik orang
lain, kemudian menyiramkan air suci (tirtha) pengertian kepada anggota
keluarga. Ingat, pengertian adalah akar semua cinta yang mendalam
Apa tanda utama seseorang mulai bertumbuh dewasa secara spiritual? Bisa berbahagia melihat orang lain bahagia.
Lebih dewasa lagi kalau bisa berbahagia melihat musuh bahagia. Salah satu
kekotoran di dalam yang berat adalah iri/dengki. Marah masih ada baiknya,
terutama kemarahan ortu agar anaknya belajar. Tapi iri seperti baju yang kotor
oleh oli. Sangat sulit membersihkannya. Dan siapa saja yang bisa bahagia melihat orang bahagia, ia memiliki jiwa yang
indah.
Orang akan melupakan apa yang
Anda ucapkan. Orang akan melupakan apa yang Anda lakukan. Tapi orang tidak akan
melupakan apa yang Anda lakukan di kedalaman rasa mereka. Untuk itu, setiap
kali melangkah dalam kehidupan, endapkan pelan-pelan, apa dampak kata-kata
(tindakan) Anda pada perasaan orang lain. Di sisi Anda mungkin bercanda, tapi
ia bisa menimbulkan luka pada perasaan orang lain. Ingat jiwa-jiwa yang indah, rasa adalah jendelanya jiwa.
Kapan saja Anda dikunjungi rasa sakit, lihat rasa sakit sebagai Guru yang
menyamar. Ia datang untuk membuat pikiran jadi lebih terbuka dan lebih toleran.
Ia datang untuk membuat hati jadi lebih halus dan sejuk. Simpan di dalam
hati jiwa-jiwa yang indah, tatkala pikiran toleran dan terbuka, hati halus dan
lembut, tanah suci ada di sini di saat ini.
Begitu Anda menggali jauh ke dalam diri, Anda akan menemukan banyak rahasia
yang disembunyikan di dalam. Sebagai contoh, mulut adalah tempat masuknya
hal-hal indah. Dubur adalah tempat keluarnya hal-hal kotor. Hal yang sama
terjadi dengan pikiran/perasaan. Merasa diri benar mirip dengan memasukkan
sesuatu lewat mulut pikiran, merasa diri salah adalah keluarnya kekotoran
pikiran. Kesenangan adalah tanda ada sesuatu yang masuk melalui lubang
perasaan, kesedihan adalah tanda kalau ada kekotoran yang keluar. Bertumbuh secara seimbang, itulah
kedamaian.
"Anda adalah cahaya yang bertumbuh dalam sebuah tubuh, bukan tubuh
yang sedang mencari cahaya", demikian sering diungkapkan kepada banyak
pencari cahaya. Banyak buku suci yang bercerita soal cahaya. Dalam logika
listrik yang sederhana, kapan saja unsur positif-negatif disentesakan (bukannya
positif digenggam, negatif dibuang), di sana muncul cahaya.
Ini tips kesembuhan di jalan
meditasi (bag 2). Pendekatan ini lebih dalam dari pendekatan pertama. Sekaligus
menyentuh akar-akar kesembuhan di dalam. Apa
pun keseharian Anda (sedih-senang, dicaci-dipuji, dll) selalu pancarkan cahaya
kesadaran. Diantara semua cahaya kesadaran, yang terdalam bernama
paratantra yakni memandang orang/kejadian sebagai hasil jejaring rumit. Sebagai
contoh, di balik orang marah ada jejaring rumit orang tua yang tidak dewasa,
pendidikan yang tidak mendidik, lingkungan yang kacau, dll. Dengan cara pandang
ini, kemarahan orang tidak membuat Anda jadi marah. Sebaliknya, bunga belas
kasih mekar di dalam.
Apa itu Guru simbolik dan Guru rahasia? Guru simbolik adalah simbol-simbol
yang ditemukan di sepanjang perjalanan. Cuman, memerlukan kepekaan dan
kecerdasan spiritual untuk menafsirkannya. Kahlil Gibran adalah seorang yang
kepekaannya mengagumkan, perhatikan pesannya soal pohon: "pohon bertumbuh menuju cahaya dengan keikhlasan sempurna". Seperti
itulah Guru simbolik. Sedangkan Guru rahasia hanya bisa didiskusikan diantara
orang-orang yang sudah memasuki alam rahasia.
Apa ada obat spiritual yang bisa menyembuhkan banyak penyakit kejiwaan? Ada, obat itu bernama keikhlasan. Sedihnya, menjadi ikhlas di zaman ini susah. Terutama karena ego manusia cenderung membesar. Jangankan orang sukses dan kaya, orang yang gagal dan miskin pun ada yang egonya besar. Sarannya kemudian, bila mau meminum obat keikhlasan, belajar memperkecil ego. Menyapu, mengepel, memungut sampah adalah sebagai bentuk latihan.
Orang bodoh kalah sama orang
pintar. Orang pintar kalah sama orang licik. Tapi ada orang yang tidak bisa
dikalahkan baik oleh orang pintar maupun orang licik, dialah orang yang
senantiasa beruntung. Dan diantara semua
keberuntungan, memiliki hati yang indah adalah puncak semua keberuntungan.
Terutama karena tatkala hati indah maka semua arah adalah indah.
Kenapa saya sulit mendapatkan pacar? Sebagian orang mendapatkan
pacar dengan cara merayu. Ini biasanya tidak bertahan lama, terutama kalau tidak
tulus. Sebagian yang lain mendapatkan pacar dengan cara mengembangkan hati yang
indah. Melihat orang lain sebagai
jiwa-jiwa yang memerlukan pertolongan, kemudian menyediakan tangan untuk
menolong. Bila tidak bisa menolong, cukup tidak menyakiti. Dengan cara ini,
pelan tapi pasti Anda akan didatangi oleh calon pacar.
Kenapa banyak pernikahan kandas? Tatkala anak-anak muda mencintai lawan jenis, sesungguhnya mereka tidak
mencintai pasangannya, tapi mencintai imajinasi tentang pasangannya.
Misalnya, seorang pria yang melihat wanita bermata sayu, ia sedang mencintai
imajinasi tentang wanita yang lembut, sejuk. Saat pasangannya tidak sesuai dengan
imajinasi ini, maka bubarlah kehidupan. Untuk
itu, begitu memutuskan menikah, belajar mencintai pasangan apa adanya, bukan
mencintai imajinasi Anda.
Apakah mahluk tercerahkan mengalami kesepian? Kesepian hanya dialami
oleh jiwa-jiwa yang belum mengalami keterhubungan. Begitu seseorang
terhubung, apa lagi menyatu dengan tubuh kosmik, kata kesepian menjadi kausa
kata yang sangat asing. Itu sebabnya
meditasi sangat menekankan pentingnya melatih bathin agar mengalir. Karena dengan
mengalir, seseorang belajar terhubung dengan tubuh kosmik.
Apa itu mendengar tidak menggunakan telinga? Cermati tubuh Anda lebih
dalam. Ada rahasia yang disembunyikan di sana. Seorang sahabat di barat
cerita, ia sering dibiarkan menangis oleh orang tua saat bayi. Akibatnya, saat
menua ia sering sakit di punggung. Pesannya, ada banyak sidik jari di tubuh yang
sebaiknya dimengerti. Begitu Anda bertumbuh, kemudian Anda bisa mendengar tubuh
yang lebih besar (alam). Tatkala tubuh
kecil dan tubuh besar menyatu, itulah puncak mendengar tanpa telinga.
"Ilusi tentang hidup yang
aman/nyaman", itulah sebab banyak penderitaan. Jangankan orang biasa,
bahkan orang terkaya pun tidak bisa hidup sepenuhnya aman/nyaman. Meditasi menyarankan, belajar mengatakan
"ya" pada ketidaknyamanan. Kunjungi rumah ketidaknyamanan di dalam yang
bernama keraguan, tinggal di sana, dekap ketidaknyamanan. Demikianlah
meditasi membimbing Anda memasuki gerbang kesembuhan dan ke-u-Tuhan.
Ini tips meditasi yang indah. Kapan saja Anda dikunjungi oleh rasa bersalah
dari masa lalu, atau dihantui ketakutan yang datang dari masa depan, jangan
lari ke makanan/hiburan, sebaliknya belajar hadir utuh dan penuh. Maksudnya,
lihat memori buruk sebagai bagian dari diri Anda, perlakukan ketakutan masa
depan sebagai keluarga dekat yang mengunjungi Anda. Ingat jiwa-jiwa yang indah, meditasi menyembuhkan Anda dengan cara
menerima diri Anda apa adanya.
Bagaimana caranya mendapatkan pendamping hidup yang cocok? Di alam
ini ada hukum yang bekerja sempurna. Pohon rindang didatangi burung-burung,
bunga indah didekati kupu-kupu. Dengan spirit ini, fokuslah pada menjadi bunga indah (baca: hati yang indah), nanti
kupu-kupu (baca: pendamping hidup) akan mengunjungi Anda. Cuman ingat, manusia
hanya bisa berusaha, dan hasilnya di ikhlaskan saja.
Seorang peserta meditasi
remaja bercerita kalau ia sangat membenci orang tuanya. Demikian bencinya
bahkan sering berdoa agar orang tuanya wafat. Bahan renungannya kemudian, hati-hati merawat anak-anak. Anak-anak adalah
cermin jujur pertumbuhan jiwa ortunya. Dan sebelum keadaannya menjadi sangat fatal, sebaiknya orang tua yang
mengkoreksi diri. Ingat jiwa-jiwa yang indah, di hidup ini kita orang tua
pernah jadi anak-anak, tapi anak-anak belum pernah menjadi orang tua.
Tanpa rasa berkecukupan, tidak ada satu pun jalan yang bisa membimbing
Anda menuju kedamaian mendalam. Jangankan uang dan barang, bahkan
pencapaian spiritual pun layak untuk diberi judul "cukup". Untuk
kemudian terjun ke dunia pelayanan. Ingat
jiwa-jiwa yang indah: "rasa berkecukupan adalah lentera di dalam yang tidak
bisa ditiup oleh angin mana pun".
Keheningan adalah taman di mana bunga cinta tidak bersyarat
(unconditional love) bisa mekar. Untuk itu, bila ada waktu, sesedikit apa
pun, belajar memasuki gerbang keheningan. Yang lebih perlu untuk hening adalah
pikiran, bukan mulut. Pikiran disebut
hening saat ia bebas dari keluhan, bebas dari penghakiman, bebas dari keakuan yang
menyebut diri lebih begini lebih begitu. Saat pikiran hening/bening, di sana
bunga unconditional love mekar.
Apa itu kecerdasan mencintai? Cinta yang tidak cerdas serupa orang
mencintai bunga yang disayanginya, kemudian membawa pindah bunga yang
semestinya tumbuh di pantai kemudian dibawa ke gunung. Akibatnya, cinta membuat
bunga mati. Hal yang sama terjadi saat mencintai anak/pasangan/pacar. Cinta yang cerdas adalah cinta yang membuat
orang yang kita cintai bertumbuh sesuai dengan panggilan alaminya. Ingat jiwa-jiwa
yang indah, cinta adalah nutrisinya jiwa, bukan racunnya jiwa.
Bila kehidupan berikutnya bisa dipersiapkan, bagaimana mempersiapkan
kehidupan berikutnya yang lebih baik? Lahirlah jadi manusia (dengan cara mempraktikkan moralitas), di keluarga yang
berkecukupan (dengan banyak memberi),
di tempat dan waktu yang ada ajaran suci (dengan cara menghormati ajaran/buku suci), serta berjumpa Guru (menghormati simbol-simbol Guru). Kombinasi
4 faktor ini adalah persiapan kelahiran berikutnya yang lebih baik.
Kegelapan mirip dengan
matahari tenggelam. Cuman lukis di dalam hati jiwa-jiwa yang indah, matahari tenggelam bukan ancaman yang
datang dari alam kegelapan. Matahari tenggelam adalah sebuah janji akan
terbitnya matahari yang baru besok pagi. Konkretnya, jangan bersedih
mendengar orang tua membakar diri bersama 2 anaknya. Gunakan moment ini untuk
menyalakan lilin orang lebih banyak lagi. Dan cara terbaik menyalakan lilin adalah keteladanan-keteladanan kecil yang
menyentuh hati.
"Apakah memancarkan cinta pada musuh = melawan energi negatif
musuh?". Dalam praktik cinta,
kata musuh tidak dikenal, hanya Guru yang menyamar. Dalam praktik cinta,
kata melawan adalah kausa kata yang asing, terutama karena cinta tidak mengenal lawan. Kekerasan memang suka melawan, bahkan
melawan sesama kekerasan. Tapi cinta, tidak pernah melawan. Ingat jiwa-jiwa yang indah, cinta ada di
sini hanya untuk mencintai.
Apa syarat terpenting agar senantiasa damai? Rasa berkecukupan yang
mendalam adalah fondasi semua kedamaian. Tidak saja berkecukupan secara materi, tapi juga berkecukupan dalam
pencapaian spiritual. Berkecukupan secara materi membuat orang berhenti
didikte keinginan-keinginan duniawi. Berkecukupan secara spiritual membuat
orang berhenti didikte keinginan-keinginan surgawi. Tatkala kedua keinginan ini terkendali, kedamaian mekar seperti bunga
indah.
"Murid-murid dekat Bapak cerita kalau Bapak tidak pernah
mengizinkan orang yang datang untuk cerai?". Dengan tidak bermaksud
menghakimi sahabat-sahabat yang sudah cerai, perceraian menimbulkan banyak luka
jiwa. Tidak saja pada yang bercerai, tapi juga pada anak-anak kemudian. Lebih dari
itu, perceraian terjadi karena jiwa-jiwa
belum dewasa. Sering terjadi, jiwa yang tidak dewasa kalau mencari pasangan
baru akan ketemu jiwa-jiwa yang juga tidak dewasa. Sehingga perjalanannya akan
berputar dari satu kesedihan ke kesedihan yang lain.
"Bisa dijelaskan wajah Tuhan?". Di tiap pertumbuhan jiwa
wajah Tuhan berbeda. Di awal, Tuhan hadir sebagai pelindung. Begitu jiwa
menuju dewasa, Tuhan muncul sebagai sumber keajaiban yang bisa memberi ini dan
itu. Saat jiwa sudah dewasa, Tuhan hadir sebagai kedamaian/ketentraman. Begitu jiwa mekar seperti bunga, Tuhan adalah
cinta yang tidak bersyarat.
Sebuah transisi sedang terjadi di agama-agama, yakni dari Jalan bakti
(devotion) menuju jalan pengetahuan (jhnana). Di jalan bakti, orang diberi
sedikit ruang untuk berdialog, sebagian besar energi hanya meyakini subyek
persembahan. Di jalan penget, ada banyak ruang dialog, sedikit ruang untuk
meyakini hal-hal yang tidak logis. Yang tidak bisa dibendung, pendidikan di
mana-mana meningkat, gelar kesarjanaan berlimpah, sehingga jalan jhnana tidak
bisa dibendung. PR-nya kemudian, bagaimana transisi ini tidak menimbulkan
terlalu banyak konflik.
"Ibu saya sering mengutuk saya, sehingga saya takut, apa yang harus
dilakukan?". Ada beberapa hal dalam hidup yang tidak bisa dipilih,
salah satunya adalah dari ibu seperti apa kita lahir. Menyangkut hal yang tidak
bisa dipilih, satu-satunya pilihan yang
tersedia adalah mencintainya. Mencintai orang yang menyayangi, itu orang biasa.
Mencintai orang yang menyakiti, itu jiwa yang siap-siap terbang tinggi dengan
sayap-sayap cinta.
Setelah belajar spiritual beberapa sahabat menjauh tanpa diapa-apakan,
ada apa? Praktik spiritual membuat jiwa bertransformasi dari lumpur menuju
lotus. Tatkala Anda lumpur, cacing-cacing itu menyukai Anda. Saat Anda mekar
menjadi bunga lotus, cacing-cacing itu menjauh. Tidak ada yang perlu disedihkan, ia adalah proses yang sangat alami.
Dan nanti saat bunga lotus Anda mekar, akan datang kupu-kupu (baca: sahabat
sejati) yang mendekati Anda. Sesederhana itu.
Apakah ada kemarahan yang berwajah baik? Ada, kemarahan seorang ibu
yang mendidik anaknya agar tekun belajar adalah salah satu contoh. Di dunia
spiritual juga ada kemarahan yang berwajah indah. Kemarahan adalah gerakan
energi di dalam. Asal tidak bereaksi pada gerakan energi ini, sebaliknya menggunakannya sebagai cermin
bahwa ada sesuatu di luar yang layak diwaspadai, kemarahan menjadi berwajah
baik. Dengan cara ini, kemarahan adalah kekuatan pelindung.
Kenapa sulit menemukan sahabat sejati? Kesulitan menemukan sahabat
sejati adalah cermin jujur kalau seseorang belum bersahabat dengan diri dan
kehidupan. Cobalah mulai dengan bersahabat dengan diri/kehidupan, kemudian
perhatikan orang-orang yang mendekat ke Anda. Ingat, ada hukum di alam ini.
Bunga didatangi kupu-kupu, gula didekati semut, hati yang indah didatangi sahabat sejati.
Salah satu peran spiritual yang sangat dibutuhkan di zaman ini adalah
mendengar. Terutama mendengar jiwa-jiwa yang di dalamnya menyimpan banyak
sampah kejiwaan seperti tertekan, ketakutan. Tatkala Anda mendengar, sampah-sampah
itu tidak saja keluar, orang yang didengarkan tidak saja sembuh, tapi pendengar
juga mengalami transformasi diri.
Kenapa orang-orang mencari cahaya? Sifat alami jiwa yang belum
disentuh cahaya adalah menyukai kegelapan. Contoh kecil, kebanyakan orang hanya
bisa tidur kalau lampu dimatikan. Dan kerinduan
akan cahaya adalah kerinduan jiwa untuk pulang. Serta tidak ada jembatan yang
lebih pendek menuju cahaya dibandingkan dengan jembatan cinta. Semakin dalam cinta, semakin dekat jiwa dengan
cahaya.
Bagaimana bentuk praktik meditasi yang mendalam? Olah semuanya menjadi
sang jalan. Konkretnya, gunakan
setiap kejadian kekinian untuk selalu kembali ke nafas, terhubung dengan saat
ini, kemudian sadar bahwa Anda adalah seorang saksi. Suara mercon, suara
knalpot mobil, suara klakson semuanya bisa digunakan sebagai bel kesadaran.
Apa bibit spiritual yang mudah dikenali? Rasa malu. Terutama malu
berbuat jahat, malu menyakiti hati orang, malu melanggar norma-norma. Orang-orang
yang masa kecilnya dihinggapi rasa malu, ia berpotensi bertumbuh indah di dunia
spiritual nantinya. Lebih bagus lagi
kalau rasa malu ini digabungkan dengan sikap rendah hati. Kombinasi keduanya
membuat seseorang menjadi pohon spiritual yang sehat.
Seorang wanita yang sangat
menderita ditekan mertua datang ke dukun minta racun. Dukunnya memberi racun dengan
syarat: "racun ini hanya bekerja kalau Anda melayani mertua sebaik
melayani Dewi Kwan Im". Ternyata setelah nasihat dukun dilaksanakan, ibu
mertuanya berubah menyerupai Dewi Kwan Im yang penuh belas kasih. Kali ini
wanita tadi balik ke dukun minta obat penawar. Dan dukunnya hanya tertawa
pelan: "saya tidak pernah memberi racun pada siapapun, yang saya berikan
hanya multi vitamin".
Apa berkah di balik kesedihan? Sebagian orang suci seperti Kahlil
Gibran menemukan cahaya menawan di tengah kesedihan. Caranya, jangan lari dari kesedihan. Lihat lapisan-lapisan jiwa
semakin dalam dan semakin dalam lagi di saat kesedihan. Ada rahasia indah di sana, rahasia yang tidak mungkin diberikan oleh
kesenangan. Simpan di dalam hati jiwa-jiwa yang indah, kesedihan adalah bab penting dalam buku kehidupan yang tidak mau dibaca
oleh semua orang.
Apa belahan jiwa itu ada? Apa yang disebut orang kebanyakan sebagai
belahan jiwa sebenarnya jiwa yang berlubang. Ciri jiwa berlubang sederhana, ia menyimpan banyak kekurangan dan
ketidakpuasan. Kemudian mengira ada orang di luar sana yang bisa menutupi
lubangnya. Jiwa-jiwa yang sudah pulang
tahu, jiwa sudah utuh dan sembuh (healed and whole) apa adanya. Sesampai di
sini, seseorang tidak lagi mencari belahan jiwa, hanya rindu berbagi cinta...
"terima, mengalir, senyum".
"Kenapa mesti belajar?", demikian segelintir remaja
bertanya/protes. Tujuan utama jiwa
terlahir adalah bertumbuh. Ia mirip dengan bunga mawar bertumbuh yang
memerlukan air, pupuk, matahari, demikian juga dengan jiwa. Dan belajar adalah
air dan pupuknya jiwa. Tanpa belajar, Anda akan mirip bunga mawar tanpa air dan
pupuk. Persoalan waktu Anda akan melayu dalam penderitaan. Ini pesan untuk jiwa-jiwa
yang indah: "Memiliki orang yang
dicintai, ia disebut keluarga. Memiliki tempat yang dituju, ia disebut rumah
(home). Memiliki keduanya, itulah berkah indah jiwa-jiwa". Dan berkah
indah ini akan diperoleh kalau seseorang terus belajar.
Apa dampak kejiwaan perceraian? Keputusan bercerai biasanya dibuat
hanya karena marah sesaat, tapi luka jiwa yang ditimbulkan bisa berumur lebih
panjang dari puluhan tahun. Banyak remaja di meditasi remaja bercerita,
dampak orang tua bercerai membawa luka jiwa yang demikian mendalam. Diperlukan
energi yang sangat besar untuk menyembuhkannya kembali. Bila gagal, rasa sakit
di anak-anak akan menjadi beban berat sekali di umur tua. Bila tidak cocok dengan
tetangga, bisa pindah rumah, bila anak bermasalah di usia tua, mau lari ke
mana?.
Apakah setelah menikah puluhan
tahun kemudian pasangan pernikahan hanya akur, damai, senyum-senyum saja? Cara
tiap jiwa bertumbuh itu unik-unik, tidak bisa dibandingkan. Dan tiap sahabat yang
sudah menikah lebih dari seperempat abad mengerti, tidak selalu pertumbuhan
jiwa kita sejalan dengan pasangan. Kadang terjadi tabrakan, singggungan, yang
bisa membuat keluarga runtuh. Dan di sana kedalaman cinta seseorang diuji. Bagi
jiwa-jiwa yang indah, ini pesannya: "Melihat
orang yang kita cintai tumbuh sesuai dengan panggilan alaminya, lebih penting dari
ego kita agar disebut baik, sukses, suci, santun".
Seni kedamaian adalah seni memilih sudut pandang. Pertengkaran
terjadi karena seseorang memilih sudut pandang yang bersebrangan. Kedamaian
terjadi karena seseorang memilih sudut pandang yang berpelukan. Sedihnya,
banyak orang tidak mengetahui dirinya sedang diperkuda keakuan yang selalu
memilih sudut pandang yang bersebrangan. Hanya kesadaran (yang dikembangkan
melalui meditasi mendalam) yang bisa menolong seseorang untuk memilih sudut
pandang yang tepat. Dalam bahasa seorang Guru yang praktik kesadarannya sudah
sempurna: "kebahagiaan adalah soal
memilih sudut pandang yang tepat".
Di Barat, di mana materi lebih
berlimpah, pengetahuan modern juga lebih berlimpah, di sana orang-orang lapar
sekali dengan kedamaian. Pelajarannya sederhana, di sebuah titik pertumbuhan,
materi dan pengetahuan di kepala tidak mengobati semua kerinduan jiwa. Di titik
itu jiwa memerlukan nutrisi "kedamaian". Untuk jiwa-jiwa yang rindu
kedamaian, sore ini ada pesan indah: "Bila
Anda mau damai, laksanakan cinta. Jika Anda ingin orang lain yang damai,
laksanakan cinta".
Tidak ada mawar yang tidak berduri. tidak ada kelebihan yang tidak
disertai kekurangan. Kedamaian adalah tersenyum baik pada mawar maupun duri.
Untuk itu, kapan saja Anda berjumpa kecantikan, kelebihan, siapkan mental di
balik kecantikan dan kelebihan juga tersembunyi kekurangan. Sebagaimana pesan
seorang Guru zen: "bila gunungnya
tinggi maka jurangnya dalam".
Cinta, kebajikan, belas kasih adalah bunga-bunga yang Anda bawa kemana
pun Anda pergi. Ia yang rajin membawa bunga-bunga spiritual ini ke mana-mana,
suatu hari orang akan melihat bunga di mata Anda, orang akan mencium bau wangi
di hati Anda.
Seorang sahabat yang sudah
tinggal di India lebih dari 10 tahun, bahkan sudah berjumpa Guru-guru hebat
mengeluh, kenapa ajaran suci tidak membadan di hati. Apa yang kita tahu adalah
sebuah tebing, apa yang kita laksanakan adalah tebing lain di sebrang. Dan
jembatan yang menghubungkan keduanya bernama meditasi. Dalam meditasi kita belajar menjembatani antara pengetahuan dan pelaksanaan.
Anda boleh membaca banyak
buku, e-book, internet, mendengarkan ceramah, dll, tapi jangan lupa "membaca" diri Anda. Dari
pengalaman masa kecil, mimpi-mimpi, catatan sekolah, orang-orang yang Anda
sukai, dll. Tanpa mengenali diri Anda,
semua pengetahuan akan menyesatkan. Makanya, ditulis di sebuah buku tua: "raja segala pengetahuan adalah
pengetahuan tentang siapa diri Anda".
Kehidupan seperti sekolah.
Kapan saja kesulitan dan kesedihan lebih besar dari biasanya, itu tandanya kita
sedang ulangan umum. Begitu bisa melewati ulangan umum, kita naik kelas. Orang biasa cenderung menyukai kehidupan
tanpa kesedihan. Padahal tanpa kesedihan berarti tanpa ulangan umum. Tanpa
ulangan umum artinya tidak pernah naik kelas.
Tidak sedikit murid meditasi
bertanya dengan antusias, bagaimana caranya
agar selalu tenang di tengah masalah? Seorang Guru zaman dulu pernah
berpesan: "bila tidak ada jalan
keluar, kenapa mesti sedih, jika ada jalan keluar kenapa mesti gembira".
Sederhananya, serupa matahari terbit/tenggelam, semua ada putaran waktunya. Tidak
perlu memaksa, ingat selalu: 'terima, mengalir, senyum".
Semakin dekat Anda dengan
alam, semakin tidak tertarik Anda dengan keriuhan perdebatan. Jangan pernah
lelah untuk tersenyum jiwa-jiwa yang indah. Senyuman di bibir Anda bisa jadi
lentera di hati orang-orang. Tatkala orang terlihat baik, ikuti dan tauladani
langkah-langkahnya. Saat orang terlihat buruk, periksa pikiran Anda sendiri. Kebaikan
adalah cara sang jiwa untuk memberikan bunga. Bila Anda terus menerus
memberikan bunga kebaikan ke orang lain, nanti bau wanginya tersisa di dalam
hati Anda.
Tanpa diundang, kesedihan
kerap datang. Namun kesedihan bukan hukuman, kesedihan adalah salah satu bab
penting di buku suci di dalam yang tidak mau dibaca banyak orang. Tanpa membaca
bab ini, bab berikutnya tidak bisa dimengerti.
Dalam kesedihan atau
kesenangan, selalu ingat kalau jiwa lahir bersama sayap-sayapnya. Berhenti
merangkak dalam kesedihan dan ketakutan, belajar terbang menggunakan sayap-sayap
cinta.
Belajar untuk tidak marah sama
orang-orang yang menyakiti. Fokus pada pelajaran yang mereka berikan. Ingat,
serangan orang sangat menghaluskan hati. Begitu praktiknya dalam, Anda akan
mengerti pesan para bijaksana: "musuh adalah Guru yang menyamar". Tatkala
seseorang berhenti membandingkan dirinya dengan orang lain, ia sudah mulai
menanam bibit-bibit kedamaian dalam dirinya.
Pikiran manusia tidak pernah
istirahat, bahkan saat tidur pun pikiran masih bergerak lengkap dengan
mimpi-mimpinya. Hidup mengalir batin mengalir. Mengalir, itu kunci pembuka
kedamaian. Tanpa pembawa-pembawa cahaya, masa depan akan sangat mengkhawatirkan.
Kekurangan pemimpin adalah tanda dunia memerlukan lebih banyak kedamaian.
Yang lahir akan mati, yang datang akan pergi, tapi ada yang tak pernah lahir, tidak pernah mati, tidak datang, tidak pergi: CINTA
Siapa saja yang batinnya sudah
sejuk dan teduh, ia menjadi rumah bagi orang-orang sekitarnya.
Ia yang membersihkan dirinya
dari ketidaktahuan, keserakahan dan kemarahan, kemudian menyediakan tangannya
untuk membantu sesama, ternyata sudah sampai di rumah (home).
Banyak manusia yang digoda
duka cita namun membekali diri dengan ketekunan dan keikhlasan, sembahyang yang
dalam, egonya berguncang, ujung-ujungnya melenggang pulang dengan nyaman.
Berpisah dengan yang
menyenangkan, berkumpul dengan yang menjengkelkan, tidak mendapatkan yang
diharapkan, itulah sebagian ciri samudera derita.
Bila saja hidup hanya berisi
suka cita dan kesenangan, manusia akan terus menerus melekat dengan hal-hal
duniawi serta kemudian berputar tidak ada habisnya di samudera derita.
Siapa saja yang sudah
memandang dalam-dalam kehidupan, tahu sebenarnya duka cita bukan hukuman, bukan
kesalahan tapi cahaya penerang agar manusia pulang ke rumah (home).
Siapa saja yang melaksanakan
agama dengan sungguh-sungguh tanpa dikotori nafsu menghakimi orang lain,
sewaktu-waktu akan berjumpa wajah agama yang indah.
Cara untuk menjaga pelestarian
agama adalah dengan melaksanakan sesungguh-sungguhnya. Dalam bahasa seorang
Guru, agama ada untuk dilaksanakan bukan untuk menghakimi orang.
Tidak tertarik menggunakan
etika dan tata susila untuk menghakimi orang, tidak tertarik untuk menyebut
diri sendiri dengan sebutan suci, apalagi menyebut agama orang lain dengan
sebutan salah. Ia serupa samudera. Di permukaan ada gelombang, namun di dalam
tidak ada gelombang.
Setiap tarikan dan hembusan
nafas adalah doa. Karena saat menarik nafas mengambil yang kotor-kotor yang ada
di alam, ketika menghembuskan nafas memberikan yang bersih dan jernih kepada
alam.
Seperti baru belajar
tersenyum, awalnya memang terpaksa sekaligus terlihat palsu. Namun, begitu
dibiasakan, lama kelamaan menjadi alami sekaligus indah menawan.
Siapa saja yang sudah mulai
takut berbuat jahat, lapar berbuat kebaikan, sekaligus memiliki hati dan
pikiran yang bersih, ia sudah melangkah menyeberangi samudera kekisruhan.
Keindahan melihat ala alam ini
akan mudah terbuka bila manusia belajar mendengar sekaligus belajar seperti
jendela dan pintu bagi rumah kehidupan, ketika dibuka lebar-lebar udara jadi
segar.
Meditasi mengajarkan tidak ada
yang perlu dilawan. Semua kejadian termasuk yang menjengkelkan, hanyalah
bahan-bahan kehidupan untuk diolah. Meditasi mengolahnya dengan mengenali tanpa
menghakimi, melihat tanpa mengkotak-kotakkan. Ia yang sudah berlatih jauh akan
bisa melihat melalui pengalaman langsung, kehidupan terus mengalir, keakuan
yang menolak untuk mengalir, mau suka cita menolak duka cita, inilah akar
penderitaan.
Di mana ada keraguan, di situ
disediakan kejernihan. Di mana ada pencarian, di situ ada Guru yang membimbing.
Di mana ada masalah, di situ ada jalan keluar.
Sebagai Ibu, laut adalah
simbol cinta karena apa saja yang datang diolah dengan penuh cinta. Sebagai
Ayah, laut adalah wakil keikhlasan sempurna karena menerima apa saja yang
datang tanpa keserakahan memilih.
Tidak banyak orang yang bisa
terhubung dengan rahasia-rahasia alam. Alam yang tenang hanya bisa diakses oleh
batin yang juga tenang .
Mereka yang mengerti banyak
hal adalah orang pintar.
Mereka yang mengerti banyak
orang disebut bijaksana.
Hanya yang mengerti diri
sejatilah yang tercerahkan.
Jembatan terpendek yang
menghubungkan kita dengan Tuhan bernama CINTA dan keIKHLASan.
Ada banyak jalan menuju puncak
gunung kehidupan, namun hanya ada satu puncak yaitu cinta.
Keheningan yang abadi
diperoleh ketika manusia berbahagia jadi orang biasa.
Penderitaan bukan kutukan, ia
cara sang jiwa mengetuk hati manusia.
Surga bukan tempat, ia hasil
dari serangkaian sikap kita sehari-hari.
Tatkala panca indera
terkendali, pikiran terang benderang, batin terpusat, ada yang datang:
Pencerahan.
Sebagian hidup berada di luar
jangkauan logika. Di bagian tsb, hanya keikhlasan yang bisa menundukkannya.
Kesejahteraan tidak memerlukan
pengertian. Ia hanya butuh ketekunan bersyukur di hari ini.
Kebahagiaan adalah parfum yang
kita semprotkan ke orang lain tanpa kita kehilangan setetes pun.
Tidak ada yang namanya benar
salah, baik buruk. Semua telah, sedang, dan akan berjalan dengan sempurna.
Ikhlas bisa berarti berhenti
berusaha mengerti. Dan tetap aman, nyaman bahkan ketika tidak tahu.
Pengalaman dan pengetahuan
hanya perahu yang mengantar ke seberang. Setelah dilewati, akan dtinggalkan di
belakang.
Meditasi bukan serangkaian
teknik, ia adalah hidup itu sendiri. Berjalan, bertumbuh, menjadi semakin
kecil, mendekati kosong dan berpelukan dengan kehidupan.
Semua (sukses gagal, senyuman
makian) datang dari tempat yang sama. Dengan misi yang sama: membimbing kita
menapaki tangga kehidupan yang lebih tinggi.
Mengamati sifat utama pikiran
yang selalu bergerak dalam negasi (baik buruk, benar salah) mudah membuat
manusia jadi penguasa.
Tidak ada yang namanya
kebetulan. Dalam cinta, yang tersisa hanya aliran-aliran hidup yang berjalan
sempurna.
Dalam kedamaian yang mendalam,
semua hal membawa sidik-sidik jari Tuhan.
Kecantikan adalah apa yang
kita pupuk di dalam jiwa. Kebahagiaan akan datang kemudian dengan sendirinya.
Apa yang kita punya mudah
membahagiakan, namun hanya bebas dari apa yang kita punya yang mencerahkan.
Rumah mana pun pasti jadi
rumah kebahagiaan, bila dibangun di atas Cinta, Persahabatan dan Saling
Mengasihi.
Pendidikan terbaik hanya
membuka sebagian pintu kebahagiaan. Sikap hidup terbaik, ia membuka semua pintu
kebahagiaan.
Dia yang meraih kemenangan
dari orang lain adalah orang bahagia. Dia yang meraih kemenangan atas diri
sendiri adalah orang bahagia selamanya.
Kebahagiaan adalah apa yang
terjadi di dalam diri ketika membuat orang lain bahagia.
Ada 3 jalan utama Cinta:
kesederhanaan, kesabaran dan belas kasih.
Cinta lebih sering muncul
dalam kehidupan yang memberi dibandingkan kehidupan yang meminta.
Dalam kebebasan dari dualitas,
cinta tak punya hantu masa lalu dan setan masa depan. Yang ada hanya hari ini
yang penuh berkah.
Bila masih ada orang yang bisa
membuat kita bahagia/ menderita, itu tandanya saklar kebahagiaan dipegang orang
lain. Seorang master pasti memegang saklar sendiri.
Setiap sahabat yang penuh
cinta, hidup seperti ditaburi bunga-bunga. Kemana pun mata memandang, kemana
pun kaki melangkah, yang ada hanya bunga-bunga cinta.
Bagi pejalan kaki ke dalam
diri, tidak saja cahaya terang yang membimbing, bahkan kegelapan pun hanya simbol
kedalaman.
Saat kita telah memeluk
'hitam' dan 'putih' sama mesranya, yang ada hanya syukur, perayaan dan
keindahan.
Duka cita itu berkah. Ia tidak
menorehkan luka, melainkan menghadirkan air suci kehidupan yang tersedia ketika
kegelapan itu berlalu.
Sukses memotivasi, kegagalan
adalah vaksin yang memperkuat jiwa kemudian.
Kebijaksanaan tidak memilih
positif atau negatif, Mirip listrik, ketika kedua kutub positif negatif
terkelola baik, ada cahaya yang menyala.
Langkah evolusi terpenting
adalah melampaui pikiran. Bukan berarti tidak berpikir, hanya semata-mata
berhenti dimiliki oleh pikiran.
Kesuksesan yang kadang datang,
kadang pergi adalah tanda bahwa pikiran masih jadi penguasa.
Kegagalan adalah jeda yang membuat
kita sadar dan peka. Dari sinilah air mata kesuksesan akan mengalir deras.
Yang lahir akan mati, yang datang akan pergi, tapi ada yang tak pernah lahir, tidak pernah mati, tidak datang, tidak pergi: CINTA
Kejujuran, ketulusan,
keikhlasan jauh lebih berguna dari praktek meditasi mana pun.
Hidup mirip dengan sekolah,
ketika badai datang, itu tandanya sedang ulangan umum, begitu selesai, kita
naik kelas.
Esensi bunga adalah madu,
esensi susu adalah mentega dan esensi pengetahuan adalah kebijaksanaan.
Kecantikan sejati ada di dalam
sanubari tapi kearifan sejati adalah bagaimana melatihnya di dalam diri.
Siapa saja yang memiliki harta
jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan, hidupnya pasti sangat rumit.
Tidak sombong ketika di atas,
tidak sedih ketika di bawah.
Itulah kesederhanaan yang
paling mencerahkan.
Mendalami cinta seperti
menggali sumur. Di tempat dangkal hanya ada lumpur. Di tempat dalam ada
kejernihan.
Cinta adalah berkah terbesar
tapi berubah jadi kutukan jika disertai keterikatan dan kemelekatan.
Orang baik terlihat baik,
orang jahat terlihat baik, kalau kita cukup baik.
Doa membawa manusia mendekat
tetapi hanya sampai di depan pintu, hanya dengan bertindak manusia bisa masuk
ke dalam.
Tatkala semua (baik-buruk,
teman-lawan) terlihat berguna, lidah jadi kelu. Dalam keadaan demikian,
bukankah yang tersisa hanya hening yang mendalam?
Alam mengajari hidup tanpa
kriteria (baik buruk, benar salah). Ini yang membuatnya berumur lebih abadi.
Tidak ada pesan baik atau buruk
yang ditinggalkan orang tua, yang ada hanya tumpukan makna yang berlimpah.
Keinginan semacam energi tapi
jadi menyakiti kalau tidak terkendali.
Hanya kedamaian yang berhasil
membuat manusia berhenti mengungsi dari satu keinginan menuju keinginan yang
lain.
Kesabaran adalah kekuatan
terbesar dalam kehidupan dan ia hanya datang melalui ketekunan latihan.
Bila manusia serakah memilih
baik di atas buruk, sukses di atas gagal, maka hidupnya kering kerontang bagi
tumbuhnya bibit-bibit cinta.
Baik terlihat karena ada
buruk
Sukses menyala karena gelapnya
kegagalan
Naik indah kalau pernah
turun
Kesucian bergetar karena
keluar dari kotoran
Punya uang adalah kesempatan
untuk berbagi, tidak punya uang adalah peluang besar untuk kembali ke hakikat
yang hakiki.
Sehat adalah waktu untuk
bersyukur pada kehidupan
Sakit adalah momentum untuk
memurnikan jiwa.
Sukses & pujian adalah
energi yang memotivasi. Kegagalan & makian adalah vitamin-vitamin perbaikan
kemudian.
Tangisan-senyuman, suka-duka,
sukses-gagal, hanyalah aliran kehidupan yang datang dengan pesannya
masing-masing.
Keindahan tersebar di
sepanjang perjalanan
Namun keserakahan pikiran
membuatnya tidak terlihat.
Harta yang dikumpulkan melalui
jalan cinta, membuat pemiliknya sukses dua kali di dunia dan di surga.
Bertemu orang marah adalah
kesempatan untuk membuat yang bersangkutan kagum akan kesabaran kita.
Temui & selamilah
orang-orang sulit, karena melalui tangan merekalah kesabaran selalu datang.
Ketika pikiran berhenti
berkuasa, ada yang lahir: kebijaksanaan.... Tatkala manusia berjalan di jalan
keikhlasan, ada yang lahir: keindahan yang suci....
Kehidupan menghadiahkan
kesabaran melalui musuh-musuh kita. Dan kesabaran adalah akar semua
kebahagiaan.
Perilaku buku suci seperti
pengantin wanita hanya membuka baju untuk suaminya. Buka baju buku suci dengan
understanding, love & compassion.
Kepintaran, keakuan mirip batu
bila ketemu saling bertabrakan. Compassion, wisdom mirip air, apa pun yang
dijumpai dipeluk lembut dengan kesejukan.
Kata-kata menyembuhkan, karena
kata-kata mencerminkan kualitas ketenangan pikiran. Dan di antara banyak
kata-kata yang tersedia, terimakasih adalah yang paling menyembuhkan.
Sebagaimana alam yang menyatu
dengan setiap putaran (terang-gelap, siang-malam), demikian juga meditasi.
Kedamaian = menyatu sempurna dengan setiap kekinian.
Pikiran memilih, kebijaksanaan
tidak memilih. Dan keikhlasan aman dan nyaman bahkan ketika tidak tahu.
Pikiran yang tidak terlatih
secara baik, itulah awal masalah sekaligus musibah.
hidup adalah sebuah karya
seni, kita melukisnya melalui tindakan, pikiran dan kata-kata.
Bambu demikian kokoh karena
berakar kuat ke dalam. Kehidupan serupa, ia yang akar kebahagiaannya ke dalam
(bersyukur, ikhlas) menjadi sekokoh bambu.
Tatkala kehidupan dipeluk
lembut seperti seorang ibu memeluk lembut putra tunggalnya, kehidupan kemudian
berubah menjadi bunga mekar yg indah.
Ucapan trimakasih, ungkapan
syukur tanpa keluhan adalah sarana yang membuat seseorang terhubung. Kemudian menemukan tangan
bantuan di mana-mana.
Bila belum bisa menyayangi
orang yang pernah menyakiti kita.....
Artinya rumah batin kita belum
sepenuhnya bersih...
Senang atau sedih serupa tubuh
atau bayangan. Ia yang ambil banyak senang akan diikuti oleh banyak sedih.
Petapa bisa tenang karena mengambil sedikit kesenangan.
Sebagaimana air yang lembut,
angin yang sejuk, mahluk tercerahkan tidak bisa dipisahkan dengan kasih sayang.
Ketika manusia membantu,
sesungguhnya tidak saja sedang meringankan beban pihak lain. Tatapi juga
membangkitkan energi kasih sayang yang ada dalam dirinya...
Suatu hari Anda akan sampai
pada kesadaran bahwa Anda hanyalah sebuah esensi yang tidak membutuhkan hal lain
kecuali CINTA.
"Semakin cinta itu kita
dekati dan kita peluk, semakin banyak godaan yang muncul. Seperti sedang
bertutur kepada kita, mendalami cinta sebenarnya mirip dengan menggali sumur. Ditempat-tempat
yang dangkal, kita menemukan lumpur. Akan tetapi di tempat yang dalam, itulah
tempat di mana kejernihan dan kesejukan bersembunyi."
"Tidak sombong ketika di
atas, tidak bersedih tatkala di bawah, itulah kesederhanaan kehidupan yang amat
mencerahkan"
Dalam pelukan cahaya-cahaya
keindahan (beauty) seperti ini, cinta tidak lagi menjadi konsep intelektual
atau perintah moral. Ia adalah emosi latar belakang yang muncul ketika
seseorang berhubungan dengan pusat energi. Berbagi, tidak lagi menjadi sebuah
kewajiban yang memaksa, melainkan bagian dari aliran keindahan yang alami.
Video tentang pemimpin Pemimpin Dalam Harmoni oleh Guruji Gede Prama belkedamaian.org
BalasHapusSaya termasuk yg mengagumi sosok gede prama dan juga kagum dgn pandangan spiritualitasnya.
BalasHapusBoleh tahu dari mana Anda mendapatkan informasi tulisan ini?
Menemukan blog ini saat mencari sesuatu..terimakasih telah menuliskan..sungguh bermanfaat utk sy
BalasHapusSaya tidak dapat cukup berterima kasih kepada Dr EKPEN TEMPLE kerana telah membantu saya mengembalikan kegembiraan dan ketenangan dalam perkahwinan saya setelah banyak masalah yang hampir menyebabkan perceraian, alhamdulillah saya bermaksud Dr EKPEN TEMPLE pada waktu yang tepat. Hari ini saya dapat mengatakan kepada anda bahawa Dr EKPEN TEMPLE adalah jalan keluar untuk masalah itu dalam perkahwinan dan hubungan anda. Hubungi dia di (ekpentemple@gmail.com)
BalasHapus